Cari Blog Ini

Masa Reformasi

1. Latar belakang jatuh/berakhirnya orde baru:

1 Krisis politik
Pemerintah orde baru, meskipun mampu mengangkat Indonesia dari keterpurukan ekonomi dan memberikan kemajuan, gagal dalam membina kehidupan politik yang demokratis, terbuka, adil, dan jujur. Pemerintah bersikap otoriter, tertutup, dan personal. Masyarakat yang memberikan kritik sangat mudah dituduh sebagai anti-pemerintah, menghina kepala negara, anti-Pancasila, dan subversive. Akibatnya, kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis tidak pernah terwujud dan Golkar yang menjadi partai terbesar pada masa itu diperalat oleh pemerintah orde baru untuk mengamankan kehendak penguasa.


Praktik KKN merebak di tubuh pemerintahan dan tidak mampu dicegah karena banyak pejabat orba yang berada di dalamnya. Dan anggota MPR/DPR tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan benar karena keanggotaannya ditentukan dan mendapat restu dari penguasa, sehingga banyak anggota yang bersikap ABS daripada kritis.
Sikap yang otoriter, tertutup, tidak demokratis, serta merebaknya KKN menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Gejala ini terlihat pada pemilu 1992 ketika suara Golkar berkurang cukup banyak. Sejak 1996, ketidakpuasan masyarakat terhadap orba mulai terbuka. Muncul tokoh vokal Amien Rais serta munculnya gerakan mahasiswa semakin memperbesar keberanian masyarakat untuk melakukan kritik terhadap pemerintahan orba.
Masalah dwifungsi ABRI, KKN, praktik monopoli serta 5 paket UU politik adalah masalah yang menjadi sorotan tajam para mahasiswa pada saat itu. Apalagi setelah Soeharto terpilih lagi sebagai Presiden RI 1998-2003, suara menentangnya makin meluas dimana-mana.
Puncak perjuangan para mahasiswa terjadi ketika berhasil menduduki gedung MPR/DPR pada bulan Mei 1998. Karena tekanan yang luar biasa dari para mahasiswa, tanggal 21 Mei 1998 Presiden menyatakan berhenti dan diganti oleh wakilnya BJ Habibie.

2. Krisis ekonomi
Krisis moneter yang menimpa dunia dan Asia Tenggara telah merembet ke Indonesia, sejak Juli 1997, Indonesia mulai terkena krisis tersebut. Nilai rupiah terhadap dollar Amerika terus menurun. Akibat krisis tersebut, banyak perusahaan ditutup, sehingga banyak pengangguran dimana-mana, jumlah kemiskinan bertambah. Selain itu, daya beli menjadi rendah dan sulit mencari bahan-bahan kebutuhan pokok.
Sejalan dengan itu, pemerintah melikuidasi bank-bank yang bermasalah serta mengeluarkan KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) untuk menyehatkan bank-bank yang ada di bawah pembinaan BPPN. Dalam praktiknya, terjadi manipulasi besar-besaran dalam KLBI sehingga pemerintah harus menanggung beban keuangan yang semakin besar. Selain itu, kepercayaan dunia internasional semakin berkurang sejalan dengan banyaknya perusahaan swasta yang tak mampu membayar utang luar negeri yang telah jatuh tempo. Untuk mengatasinya, pemerintah membentuk tim ekonomi untuk membicarakan utang-utang swasta yang telah jatuh tempo. Sementara itu, beban kehidupan masyarakat makin berat ketika pemerintah tanggal 12 Mei 1998 mengumumkan kenaikan BBM dan ongkos angkutan. Dengan itu, barang kebutuhan ikut naik dan masyarakat semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup.

3. Krisis sosial
Krisis politik dan ekonomi mendorong munculnya krisis dalam bidang sosial. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta krisis ekonomi yang ada mendorong munculnya perilaku yang negatif dalam masyarakat. Misalnya: perkelahian antara pelajar, budaya menghujat, narkoba, kerusuhan sosial di Kalimantan Barat, pembantaian dengan isu dukun santet di Banyuwangi dan Boyolali serta kerusuhan 13-14 Mei 1998 yang terjadi di Jakarta dan Solo. Akibat kerusuhan di Jakarta dan Solo tanggal 13, 14, dan 15 Mei 1998, perekonomian kedua kota tersebut lumpuh untuk beberapa waktu karena banyak swalayan, pertokoan, pabrik dibakar, dirusak dan dijarah massa. Hal tersebut menyebabkan angka pengangguran membengkak.Beban masyarakat semakin berat serta tidak ada kepastian tentang kapan berakhirnya krisis tersebut sehingga menyebabkan masyarakat frustasi. Kondisi tersebut membahayakan karena mudah diadu domba, mudah marah, dan mudah dihasut untuk melakukan tindakan anarkis.

2. Kronologi mundur/berakhirnya kekuasaan Soeharto: 5 Maret 1998
Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional. Mereka diterima Fraksi ABRI

11 Maret 1998 Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil Presiden

14 Maret 1998 Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet Pembangunan VII.

15 April 1998 Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali ke kampus karena sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri melakukan unjukrasa menuntut dilakukannya reformasi politik.

18 April 1998 Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jendral Purn. Wiranto dan 14 menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di Pekan Raya Jakarta namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut.

1 Mei 1998 Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.

2 Mei 1998 Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (tahun 1998).

4 Mei 1998 Mahasiswa di Medan, Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga bahan bakar minyak (2 Mei 1998) dengan demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi itu berubah menjadi kerusuhan saat para demonstran terlibat bentrok dengan petugas keamanan. Di Universitas Pasundan Bandung, misalnya, 16 mahasiswa luka akibat bentrokan tersebut.

5 Mei 1998 Demonstrasi mahasiswa besar - besaran terjadi di Medan yang berujung pada kerusuhan.

9 Mei 1998 Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G -15. Ini merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai Presiden RI.

12 Mei 1998 Aparat keamanan menembak empat mahasiswa Trisakti yang berdemonstrasi secara damai. Keempat mahasiswa tersebut ditembak saat berada di halaman kampus.

13 Mei 1998 Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi datang ke Kampus Trisakti untuk menyatakan duka cita. Kegiatan itu diwarnai kerusuhan.

14 Mei 1998 Soeharto seperti dikutip koran, mengatakan bersedia mengundurkan diri jika rakyat menginginkan. Ia mengatakan itu di depan masyarakat Indonesia di Kairo. Sementara itu kerusuhan dan penjarahan terjadi di beberapa pusat perbelanjaan di Jabotabek seperti Supermarket Hero, Super Indo, Makro, Goro, Ramayana dan Borobudur. Beberapa dari bangunan pusat perbelanjaan itu dirusak dan dibakar. Sekitar 500 orang meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi selama kerusuhan terjadi.

15 Mei 1998 Soeharto tiba di Indonesia setelah memperpendek kunjungannya di Kairo. Ia membantah telah mengatakan bersedia mengundurkan diri. Suasana Jakarta masih mencekam. Toko-toko banyak ditutup. Sebagian warga pun masih takut keluar rumah.

16 Mei 1998 Warga asing berbondong-bondong kembali ke negeri mereka. Suasana di Jabotabek masih mencekam.

19 Mei 1998 Soeharto memanggil sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid, Abdurrahman Wahid, Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam (molor dari rencana semula yang hanya 30 menit) itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, dimana eleman masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur. Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu mengajukan pembentukan Komite Reformasi. Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi presiden. Namun hal itu tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang datang ke Gedung MPR untuk berunjukrasa semakin banyak. Sementara itu Amien Rais mengajak massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

20 Mei 1998 Jalur jalan menuju Lapangan Monumen Nasional diblokade petugas dengan pagar kawat berduri untuk mencegah massa masuk ke komplek Monumen Nasional namun pengerahan massa tak jadi dilakukan. Pada dinihari Amien Rais meminta massa tak datang ke Lapangan Monumen Nasional karena ia khawatir kegiatan itu akan menelan korban jiwa. Sementara ribuan mahasiswa tetap bertahan dan semakin banyak berdatangan ke gedung MPR / DPR. Mereka terus mendesak agar Soeharto mundur.

21 Mei 1998 Di Istana Merdeka, Kamis, pukul 09.05 Soeharto mengumumkan mundur dari kursi Presiden dan BJ. Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga.

3. Indonesia masa pemerintahan B.J. Habibie:

Kebijakan-kebijakan pada masa Habibie:
a. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
Dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI.
b. Mengadakan reformasi dalam bidang politik
Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas, rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat Buruh Independen.
Kebebasan menyampaikan pendapat.
Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan yang ada yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
c. Refomasi dalam bidang hukum
Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa orde baru, hukum hanya berlaku pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal hukum sehingga sulit bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan keadilan bila berhubungan dengan penguasa.
d. Mengatasi masalah dwifungsi ABRI
Jendral TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi secara bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan mundur dari area politik dan akan memusatkan perhatian pada pertahanan negara. Anggota yang masih menduduki jabatan birokrasi diperintahkan untuk memilih kembali kesatuan ABRI atau pensiun dari militer untuk berkarier di sipil. Dari hal tersebut, keanggotaan ABRI dalam DPR/MPR makin berkurang dan akhirnya ditiadakan.
e. Mengadakan sidang istimewa
Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan 12 ketetapan.
f. Mengadakan pemilu tahun 1999
Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas, rahasia) dan JURDIL (jujur dan adil).

Masalah yang ada Masa Reformasiyaitu ditolaknya pertanggung jawaban Presiden Habibie yang disampaikan pada sidang umum MPR tahun1999 sehingga beliau merasa bahwa kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi sangat kecil dan kemudian dirinya tidak mencalonkan diri pada pemilu yang dilaksanakan.



4. Indonesia masa pemerintahan Abdurrahman Wahid:
Kebijakan-kebijakan pada masa Gus Dur:
a. Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya (memberikan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas, kebebasan beragama, memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya tiong hua).
b. Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang dianggapnya tidak efesien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional).
c. Ingin memanfaatkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi dalam militer dengan mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur.

Masalah yang ada:
• Gus Dur tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan TNI-Polri.
• Masalah dana non-budgeter Bulog dan Bruneigate yang dipermasalahkan oleh anggota DPR.
• Dekrit Gus Dur tanggal 22 Juli 2001 yang berisikan pembaharuan DPR dan MPR serta pembubaran Golkar. Hal tersebut tidak mendapat dukungan dari TNI, Polri dan partai politik serta masyarakat sehingga dekrit tersebut malah mempercepat kejatuhannya. Dan sidang istimewa 23 Juli 2001 menuntutnya diturunkan dari jabatan.

5. Indonesia masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri:
Kebijakan-kebijakan pada masa Megawati:
• Memilih dan Menetapkan
Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan. Upaya ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang mengakibatkan kepercayaan dunia internasional berkurang.
• Membangun tatanan politik yang baru
Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan MPR/DPR, dan pemilihan presiden dan wapres.
• Menjaga keutuhan NKRI
Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh, Ambon, Papua, Poso. Hal tersebut diberikan perhatian khusus karena peristiwa lepasnya Timor Timur dari RI.
• Melanjutkan amandemen UUD 1945
Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman.
• Meluruskan otonomi daerah
Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang pelaksanaan otonomi daerah. Karena itu, pelurusan dilakukan dengan pembinaan terhadap daerah-daerah.

Tidak ada masalah yang berarti dalam masa pemerintahan Megawati kecuali peristiwa Bom Bali dan perebutan pulan Ligitan dan Sipadan.

6. Indonesia masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono:
Kebijakan-kebijakan pada masa SBY:
• Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
• Konversi minyak tanah ke gas.
• Memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai).
• Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB.
• Buy back saham BUMN
• Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil.
• Subsidi BBM.
• Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
• Meningkatkan sektor pariswisata dengan mencanangkan "Visit Indonesia 2008".
• Pemberian bibit unggul pada petani.
• Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Masalah yang ada:
• Masalah pembangunan ekonomi yang ala kadarnya sangat memperihatinkan karena tidak tampak strategi yang bisa membuat perekonomian Indonesia kembali bergairah. Angka pengangguran dan kemiskinan tetap tinggi.
• Penanganan bencana alam yang datang bertubi-tubi berjalan lambat dan sangat tidak profesional. Bisa dipahami bahwa bencana datang tidak diundang dan terjadi begitu cepat sehingga korban kematian dan materi tidak terhindarkan. Satu-satunya unit pemerintah yang tampak efisien adalah Badan Sar Nasional yang saat inipun terlihat kedodoran karena sumber daya yang terbatas. Sementara itu, pembentukan komisi dll hanya menjadi pemborosan yang luar biasa.
• Masalah kepemimpinan SBY dan JK yang sangat memperihatinkan. SBY yang ‘sok’ kalem dan berwibawa dikhawatirkan berhati pengecut dan selalu cari aman, sedangkan JK yang sok profesional dikhawatirkan penuh tipu muslihat dan agenda kepentingan kelompok. Rakyat Indonesia sudah melihat dan memahami hal tersebut. Selain itu, ketidakkompakan anggota kabinet menjadi nilai negatif yang besar.
• Masalah politik dan keamanan cukup stabil dan tampak konsolidasi demokrasi dan keberhasilan pilkada Aceh menjadi catatan prestasi. Namun, potensi demokrasi ini belum menghasilkan sistem yang pro-rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia. Tetapi malah mengubah arah demokrasi bukan untuk rakyat melainkan untuk kekuatan kelompok.
• Masalah korupsi. Mulai dari dasar hukumnya sampai proses peradilan, terjadi perdebatan yang semakin mempersulit pembersihan Republik Indonesia dari koruptor-koruptor perampok kekayaan bangsa Indonesia. Misalnya pernyataan JK yang menganggap upaya pemberantasan korupsi mulai terasa menghambat pembangunan.
• Masalah politik luar negeri. Indonesia terjebak dalam politk luar negeri ‘Pahlawan Kesiangan’. Dalam kasus Nuklir Korea Utara dan dalam kasus-kasus di Timur Tengah, utusan khusus tidak melakukan apa-apa. Indonesia juga sangat sulit bergerak diantara kepentingan Arab Saudi dan Iran. Selain itu, ikut serta dalam masalah Irak jelas merupakan dikte Amerika Serikat yang diamini oleh korps Deplu. Juga desakan peranan Indonesia dalam urusan dalam negeri Myanmar akan semakin menyulitkan Indonesia di masa mendatang. Singkatnya, Indonesia bukan lagi negara yang bebas dan aktif karena lebih condong ke Amerika Serikat.

7. Dampak reformasi bagi rakyat Indonesia:
• Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi dan keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok etnis bermunculan di berbagai daerah seperti Kalimantan Barat. Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan agama.
• Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai eksekutif atau pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan yang membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada jabatan publik yang diembannya.
• Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian batas yang tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan otonomi pengelolaan wilayah pengairan.
• Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik (misalnya: munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya: munculnya badan-badan umum milik swasta, tidak lagi melulu milik negara), dan sosial (misalnya: rakyat berhak memberikan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah).
• Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi (sejak 2004, wakil militer di MPR/DPR dihapus).

8. Latar belakang munculnya reformasi:
• Bidang politik
Munculnya reformasi di bidang politik disebabkan oleh adanya KKN, ketidakadilan dalam bidang hukum, pemerintahan orde baru yang otoriter (tidak demokratis) dan tertutup, besarnya peranan militer dalam orde baru, adanya 5 paket UU serta munculnya demo mahasiswa yang menginginkan pembaharuan di segala bidang.
• Bidang ekonomi
Munculnya reformasi di bidang ekonomi disebabkan oleh adanya sistem monopoli di bidang perdagangan, jasa, dan usaha. Pada masa orde baru, orang-orang yang dekat dengan pemerintah akan mudah mendapatkan fasilitas dan kesempatan, bahkan mampu berbuat apa saja demi keberhasilan usahanya.
Selain itu juga disebabkan oleh krisis moneter. Krisis tersebut membawa dampak yang luas bagi kehidupan manusia dan bidang usaha. Banyak perusahaan yang ditutup sehingga terjadi PHK dimana-mana dan menyebabkan angka pengangguran meningkat tajam serta muncul kemiskinan dimana-mana dan krisis perbankan.
Hal-hal tersebut membuat perlu dilakukannya tindakan-tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.
• Bidang sosial
Krisis ekonomi dan politik pada masa pemerintahan orde baru berdampak pada kehidupan sosial di Indonesia. Muncul peristiwa pembunuhan dukun santet di Situbondo, perang saudara di Ambon, peristiwa Sampit, beredar luasnya narkoba, meningkatnya kejahatan, pembunuhan, pelacuran. Hal tersebut membuat diperlukannya tindakan yang cepat dan tepat.



7. Guling Belakang (Backward Roll)
Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut.
a. Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik ke dada.
b. Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.
c. Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk dejatuhkan ke belakang kepala.
d. Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
e. Dorong lengan ke atas.
f. Jongkok dengan lengan lurus ke depan.



1. Latar belakang jatuh/berakhirnya orde baru:

1 Krisis politik
Pemerintah orde baru, meskipun mampu mengangkat Indonesia dari keterpurukan ekonomi dan memberikan kemajuan, gagal dalam membina kehidupan politik yang demokratis, terbuka, adil, dan jujur. Pemerintah bersikap otoriter, tertutup, dan personal. Masyarakat yang memberikan kritik sangat mudah dituduh sebagai anti-pemerintah, menghina kepala negara, anti-Pancasila, dan subversive. Akibatnya, kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis tidak pernah terwujud dan Golkar yang menjadi partai terbesar pada masa itu diperalat oleh pemerintah orde baru untuk mengamankan kehendak penguasa.


Praktik KKN merebak di tubuh pemerintahan dan tidak mampu dicegah karena banyak pejabat orba yang berada di dalamnya. Dan anggota MPR/DPR tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan benar karena keanggotaannya ditentukan dan mendapat restu dari penguasa, sehingga banyak anggota yang bersikap ABS daripada kritis.
Sikap yang otoriter, tertutup, tidak demokratis, serta merebaknya KKN menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Gejala ini terlihat pada pemilu 1992 ketika suara Golkar berkurang cukup banyak. Sejak 1996, ketidakpuasan masyarakat terhadap orba mulai terbuka. Muncul tokoh vokal Amien Rais serta munculnya gerakan mahasiswa semakin memperbesar keberanian masyarakat untuk melakukan kritik terhadap pemerintahan orba.
Masalah dwifungsi ABRI, KKN, praktik monopoli serta 5 paket UU politik adalah masalah yang menjadi sorotan tajam para mahasiswa pada saat itu. Apalagi setelah Soeharto terpilih lagi sebagai Presiden RI 1998-2003, suara menentangnya makin meluas dimana-mana.
Puncak perjuangan para mahasiswa terjadi ketika berhasil menduduki gedung MPR/DPR pada bulan Mei 1998. Karena tekanan yang luar biasa dari para mahasiswa, tanggal 21 Mei 1998 Presiden menyatakan berhenti dan diganti oleh wakilnya BJ Habibie.

2. Krisis ekonomi
Krisis moneter yang menimpa dunia dan Asia Tenggara telah merembet ke Indonesia, sejak Juli 1997, Indonesia mulai terkena krisis tersebut. Nilai rupiah terhadap dollar Amerika terus menurun. Akibat krisis tersebut, banyak perusahaan ditutup, sehingga banyak pengangguran dimana-mana, jumlah kemiskinan bertambah. Selain itu, daya beli menjadi rendah dan sulit mencari bahan-bahan kebutuhan pokok.
Sejalan dengan itu, pemerintah melikuidasi bank-bank yang bermasalah serta mengeluarkan KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) untuk menyehatkan bank-bank yang ada di bawah pembinaan BPPN. Dalam praktiknya, terjadi manipulasi besar-besaran dalam KLBI sehingga pemerintah harus menanggung beban keuangan yang semakin besar. Selain itu, kepercayaan dunia internasional semakin berkurang sejalan dengan banyaknya perusahaan swasta yang tak mampu membayar utang luar negeri yang telah jatuh tempo. Untuk mengatasinya, pemerintah membentuk tim ekonomi untuk membicarakan utang-utang swasta yang telah jatuh tempo. Sementara itu, beban kehidupan masyarakat makin berat ketika pemerintah tanggal 12 Mei 1998 mengumumkan kenaikan BBM dan ongkos angkutan. Dengan itu, barang kebutuhan ikut naik dan masyarakat semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup.

3. Krisis sosial
Krisis politik dan ekonomi mendorong munculnya krisis dalam bidang sosial. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta krisis ekonomi yang ada mendorong munculnya perilaku yang negatif dalam masyarakat. Misalnya: perkelahian antara pelajar, budaya menghujat, narkoba, kerusuhan sosial di Kalimantan Barat, pembantaian dengan isu dukun santet di Banyuwangi dan Boyolali serta kerusuhan 13-14 Mei 1998 yang terjadi di Jakarta dan Solo. Akibat kerusuhan di Jakarta dan Solo tanggal 13, 14, dan 15 Mei 1998, perekonomian kedua kota tersebut lumpuh untuk beberapa waktu karena banyak swalayan, pertokoan, pabrik dibakar, dirusak dan dijarah massa. Hal tersebut menyebabkan angka pengangguran membengkak.Beban masyarakat semakin berat serta tidak ada kepastian tentang kapan berakhirnya krisis tersebut sehingga menyebabkan masyarakat frustasi. Kondisi tersebut membahayakan karena mudah diadu domba, mudah marah, dan mudah dihasut untuk melakukan tindakan anarkis.

2. Kronologi mundur/berakhirnya kekuasaan Soeharto: 5 Maret 1998
Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional. Mereka diterima Fraksi ABRI

11 Maret 1998 Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil Presiden

14 Maret 1998 Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet Pembangunan VII.

15 April 1998 Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali ke kampus karena sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri melakukan unjukrasa menuntut dilakukannya reformasi politik.

18 April 1998 Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jendral Purn. Wiranto dan 14 menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di Pekan Raya Jakarta namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut.

1 Mei 1998 Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.

2 Mei 1998 Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (tahun 1998).

4 Mei 1998 Mahasiswa di Medan, Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga bahan bakar minyak (2 Mei 1998) dengan demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi itu berubah menjadi kerusuhan saat para demonstran terlibat bentrok dengan petugas keamanan. Di Universitas Pasundan Bandung, misalnya, 16 mahasiswa luka akibat bentrokan tersebut.

5 Mei 1998 Demonstrasi mahasiswa besar - besaran terjadi di Medan yang berujung pada kerusuhan.

9 Mei 1998 Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G -15. Ini merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai Presiden RI.

12 Mei 1998 Aparat keamanan menembak empat mahasiswa Trisakti yang berdemonstrasi secara damai. Keempat mahasiswa tersebut ditembak saat berada di halaman kampus.

13 Mei 1998 Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi datang ke Kampus Trisakti untuk menyatakan duka cita. Kegiatan itu diwarnai kerusuhan.

14 Mei 1998 Soeharto seperti dikutip koran, mengatakan bersedia mengundurkan diri jika rakyat menginginkan. Ia mengatakan itu di depan masyarakat Indonesia di Kairo. Sementara itu kerusuhan dan penjarahan terjadi di beberapa pusat perbelanjaan di Jabotabek seperti Supermarket Hero, Super Indo, Makro, Goro, Ramayana dan Borobudur. Beberapa dari bangunan pusat perbelanjaan itu dirusak dan dibakar. Sekitar 500 orang meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi selama kerusuhan terjadi.

15 Mei 1998 Soeharto tiba di Indonesia setelah memperpendek kunjungannya di Kairo. Ia membantah telah mengatakan bersedia mengundurkan diri. Suasana Jakarta masih mencekam. Toko-toko banyak ditutup. Sebagian warga pun masih takut keluar rumah.

16 Mei 1998 Warga asing berbondong-bondong kembali ke negeri mereka. Suasana di Jabotabek masih mencekam.

19 Mei 1998 Soeharto memanggil sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid, Abdurrahman Wahid, Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam (molor dari rencana semula yang hanya 30 menit) itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, dimana eleman masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur. Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu mengajukan pembentukan Komite Reformasi. Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi presiden. Namun hal itu tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang datang ke Gedung MPR untuk berunjukrasa semakin banyak. Sementara itu Amien Rais mengajak massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

20 Mei 1998 Jalur jalan menuju Lapangan Monumen Nasional diblokade petugas dengan pagar kawat berduri untuk mencegah massa masuk ke komplek Monumen Nasional namun pengerahan massa tak jadi dilakukan. Pada dinihari Amien Rais meminta massa tak datang ke Lapangan Monumen Nasional karena ia khawatir kegiatan itu akan menelan korban jiwa. Sementara ribuan mahasiswa tetap bertahan dan semakin banyak berdatangan ke gedung MPR / DPR. Mereka terus mendesak agar Soeharto mundur.

21 Mei 1998 Di Istana Merdeka, Kamis, pukul 09.05 Soeharto mengumumkan mundur dari kursi Presiden dan BJ. Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga.

3. Indonesia masa pemerintahan B.J. Habibie:

Kebijakan-kebijakan pada masa Habibie:
a. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
Dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI.
b. Mengadakan reformasi dalam bidang politik
Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas, rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat Buruh Independen.
Kebebasan menyampaikan pendapat.
Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan yang ada yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
c. Refomasi dalam bidang hukum
Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa orde baru, hukum hanya berlaku pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal hukum sehingga sulit bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan keadilan bila berhubungan dengan penguasa.
d. Mengatasi masalah dwifungsi ABRI
Jendral TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi secara bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan mundur dari area politik dan akan memusatkan perhatian pada pertahanan negara. Anggota yang masih menduduki jabatan birokrasi diperintahkan untuk memilih kembali kesatuan ABRI atau pensiun dari militer untuk berkarier di sipil. Dari hal tersebut, keanggotaan ABRI dalam DPR/MPR makin berkurang dan akhirnya ditiadakan.
e. Mengadakan sidang istimewa
Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan 12 ketetapan.
f. Mengadakan pemilu tahun 1999
Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas, rahasia) dan JURDIL (jujur dan adil).

Masalah yang ada Masa Reformasiyaitu ditolaknya pertanggung jawaban Presiden Habibie yang disampaikan pada sidang umum MPR tahun1999 sehingga beliau merasa bahwa kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi sangat kecil dan kemudian dirinya tidak mencalonkan diri pada pemilu yang dilaksanakan.



4. Indonesia masa pemerintahan Abdurrahman Wahid:
Kebijakan-kebijakan pada masa Gus Dur:
a. Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya (memberikan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas, kebebasan beragama, memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya tiong hua).
b. Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang dianggapnya tidak efesien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional).
c. Ingin memanfaatkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi dalam militer dengan mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur.

Masalah yang ada:
• Gus Dur tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan TNI-Polri.
• Masalah dana non-budgeter Bulog dan Bruneigate yang dipermasalahkan oleh anggota DPR.
• Dekrit Gus Dur tanggal 22 Juli 2001 yang berisikan pembaharuan DPR dan MPR serta pembubaran Golkar. Hal tersebut tidak mendapat dukungan dari TNI, Polri dan partai politik serta masyarakat sehingga dekrit tersebut malah mempercepat kejatuhannya. Dan sidang istimewa 23 Juli 2001 menuntutnya diturunkan dari jabatan.

5. Indonesia masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri:
Kebijakan-kebijakan pada masa Megawati:
• Memilih dan Menetapkan
Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan. Upaya ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang mengakibatkan kepercayaan dunia internasional berkurang.
• Membangun tatanan politik yang baru
Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan MPR/DPR, dan pemilihan presiden dan wapres.
• Menjaga keutuhan NKRI
Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh, Ambon, Papua, Poso. Hal tersebut diberikan perhatian khusus karena peristiwa lepasnya Timor Timur dari RI.
• Melanjutkan amandemen UUD 1945
Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman.
• Meluruskan otonomi daerah
Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang pelaksanaan otonomi daerah. Karena itu, pelurusan dilakukan dengan pembinaan terhadap daerah-daerah.

Tidak ada masalah yang berarti dalam masa pemerintahan Megawati kecuali peristiwa Bom Bali dan perebutan pulan Ligitan dan Sipadan.

6. Indonesia masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono:
Kebijakan-kebijakan pada masa SBY:
• Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
• Konversi minyak tanah ke gas.
• Memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai).
• Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB.
• Buy back saham BUMN
• Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil.
• Subsidi BBM.
• Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
• Meningkatkan sektor pariswisata dengan mencanangkan "Visit Indonesia 2008".
• Pemberian bibit unggul pada petani.
• Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Masalah yang ada:
• Masalah pembangunan ekonomi yang ala kadarnya sangat memperihatinkan karena tidak tampak strategi yang bisa membuat perekonomian Indonesia kembali bergairah. Angka pengangguran dan kemiskinan tetap tinggi.
• Penanganan bencana alam yang datang bertubi-tubi berjalan lambat dan sangat tidak profesional. Bisa dipahami bahwa bencana datang tidak diundang dan terjadi begitu cepat sehingga korban kematian dan materi tidak terhindarkan. Satu-satunya unit pemerintah yang tampak efisien adalah Badan Sar Nasional yang saat inipun terlihat kedodoran karena sumber daya yang terbatas. Sementara itu, pembentukan komisi dll hanya menjadi pemborosan yang luar biasa.
• Masalah kepemimpinan SBY dan JK yang sangat memperihatinkan. SBY yang ‘sok’ kalem dan berwibawa dikhawatirkan berhati pengecut dan selalu cari aman, sedangkan JK yang sok profesional dikhawatirkan penuh tipu muslihat dan agenda kepentingan kelompok. Rakyat Indonesia sudah melihat dan memahami hal tersebut. Selain itu, ketidakkompakan anggota kabinet menjadi nilai negatif yang besar.
• Masalah politik dan keamanan cukup stabil dan tampak konsolidasi demokrasi dan keberhasilan pilkada Aceh menjadi catatan prestasi. Namun, potensi demokrasi ini belum menghasilkan sistem yang pro-rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia. Tetapi malah mengubah arah demokrasi bukan untuk rakyat melainkan untuk kekuatan kelompok.
• Masalah korupsi. Mulai dari dasar hukumnya sampai proses peradilan, terjadi perdebatan yang semakin mempersulit pembersihan Republik Indonesia dari koruptor-koruptor perampok kekayaan bangsa Indonesia. Misalnya pernyataan JK yang menganggap upaya pemberantasan korupsi mulai terasa menghambat pembangunan.
• Masalah politik luar negeri. Indonesia terjebak dalam politk luar negeri ‘Pahlawan Kesiangan’. Dalam kasus Nuklir Korea Utara dan dalam kasus-kasus di Timur Tengah, utusan khusus tidak melakukan apa-apa. Indonesia juga sangat sulit bergerak diantara kepentingan Arab Saudi dan Iran. Selain itu, ikut serta dalam masalah Irak jelas merupakan dikte Amerika Serikat yang diamini oleh korps Deplu. Juga desakan peranan Indonesia dalam urusan dalam negeri Myanmar akan semakin menyulitkan Indonesia di masa mendatang. Singkatnya, Indonesia bukan lagi negara yang bebas dan aktif karena lebih condong ke Amerika Serikat.

7. Dampak reformasi bagi rakyat Indonesia:
• Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi dan keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok etnis bermunculan di berbagai daerah seperti Kalimantan Barat. Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan agama.
• Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai eksekutif atau pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan yang membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada jabatan publik yang diembannya.
• Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian batas yang tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan otonomi pengelolaan wilayah pengairan.
• Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik (misalnya: munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya: munculnya badan-badan umum milik swasta, tidak lagi melulu milik negara), dan sosial (misalnya: rakyat berhak memberikan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah).
• Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi (sejak 2004, wakil militer di MPR/DPR dihapus).

8. Latar belakang munculnya reformasi:
• Bidang politik
Munculnya reformasi di bidang politik disebabkan oleh adanya KKN, ketidakadilan dalam bidang hukum, pemerintahan orde baru yang otoriter (tidak demokratis) dan tertutup, besarnya peranan militer dalam orde baru, adanya 5 paket UU serta munculnya demo mahasiswa yang menginginkan pembaharuan di segala bidang.
• Bidang ekonomi
Munculnya reformasi di bidang ekonomi disebabkan oleh adanya sistem monopoli di bidang perdagangan, jasa, dan usaha. Pada masa orde baru, orang-orang yang dekat dengan pemerintah akan mudah mendapatkan fasilitas dan kesempatan, bahkan mampu berbuat apa saja demi keberhasilan usahanya.
Selain itu juga disebabkan oleh krisis moneter. Krisis tersebut membawa dampak yang luas bagi kehidupan manusia dan bidang usaha. Banyak perusahaan yang ditutup sehingga terjadi PHK dimana-mana dan menyebabkan angka pengangguran meningkat tajam serta muncul kemiskinan dimana-mana dan krisis perbankan.
Hal-hal tersebut membuat perlu dilakukannya tindakan-tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.
• Bidang sosial
Krisis ekonomi dan politik pada masa pemerintahan orde baru berdampak pada kehidupan sosial di Indonesia. Muncul peristiwa pembunuhan dukun santet di Situbondo, perang saudara di Ambon, peristiwa Sampit, beredar luasnya narkoba, meningkatnya kejahatan, pembunuhan, pelacuran. Hal tersebut membuat diperlukannya tindakan yang cepat dan tepat.



7. Guling Belakang (Backward Roll)
Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut.
a. Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik ke dada.
b. Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.
c. Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk dejatuhkan ke belakang kepala.
d. Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
e. Dorong lengan ke atas.
f. Jongkok dengan lengan lurus ke depan.



Selengkapnya...

RAMAYANA

Secara singkat kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. Tiga saudara tirinya bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun.


Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta.
Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.
Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa tahta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik tahta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik tahta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya
Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat disekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama.
Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka.
Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya.Dalam mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta.

Atas petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Yang menarik dan sampai saat ini sangat populer di Jawa, adalah adanya ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuah kerajaan atau negara dari Rama kepada Wibisana, yang dikenal dengan sebutan ASTHABRATA.
Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.





Secara singkat kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. Tiga saudara tirinya bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun.


Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta.
Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.
Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa tahta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik tahta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik tahta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya
Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat disekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama.
Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka.
Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya.Dalam mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta.

Atas petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Yang menarik dan sampai saat ini sangat populer di Jawa, adalah adanya ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuah kerajaan atau negara dari Rama kepada Wibisana, yang dikenal dengan sebutan ASTHABRATA.
Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.





Selengkapnya...

hikayat Hanoman



Di atas laut dua sosok terbang. Di bawah awan-awan keduanya mengambang. Yang yakin mendekap yang bimbang. Dari bumi hanya terlihat titik putih yang cemerlang, yang lebih dekat dari bintang-bintang. Ribuan kera sedang menambak laut menjadi sebuah jembatan dengan puing-puing bukit yang ditebang. Mereka menganggap titik putih itu adalah jatuhnya bintang, maka mengharaplah mereka agar junjungan mereka menang.“Trijata, gerangan apakah yang memberanikanmu datang ke Gunung Maliawan?” ucap salah satu di antaranya, sembari mendekap perempuan yang disebutnya itu ke dadanya dengan erat. “Bisakah engkau pelankan sedikit terbangmu wahai wanara putih? Aku belum terbiasa dengan kecepatan terbangmu,” kata Trijata sembari menarik-narik sarung kotak-kotak hitam putih yang dikenakan sosok yang mendekapnya. Maka turunlah kecepatan terbang mereka, “Kerinduanku pada ayahku dan juga pesan Dewi Sinta untuk menjenguk Sri Rama adalah alasan yang melebihi keberanian. Inilah ketulusan seorang anak dan kebaktian seorang hamba,” kata Trijata sembari menahan rasa ingin mengutarakan kerinduannya pada sosok yang sedang mendekapnya.



Jauh-jauh ia datang dari Alengka ke Gunung Maliawan menantang laut dan bahaya pasukan kera bukan hanya untuk Wibisana dan Dewi Sinta, melainkan lebih karena rasa cinta dan rindunya pada Hanoman, sosok yang sekarang membawanya terbang. Sejak pertemuan pertamanya di taman Argasoka, Trijata telah menjatuhkan cinta pada Hanoman, tapi ia malu mengatakan hal itu. Hanoman sendiri tahu apa yang disimpan Trijata dalam hatinya. “Aku kira ada alasan lain selain ketulusan dan kebaktian,” pancing Hanoman. “Apakah itu?” “Semisal cinta.” “Kau mengerti cinta Hanoman?” kata Trijata. Tiba-tiba dekapan Hanoman tidak erat, melainkan keras. “Maaf, bukan maksudku untuk menghina. Aku hanya ingin tahu sejauh mana kau mengerti cinta.” dekapan Hanoman kembali seperti semula. “Dahulu, aku hanya mengenal cinta lewat Ibu Anjani. Cintanya sampai sekarang masih aku simpan dalam-dalam. Aku ingin sekali menatap wajahnya setelah beliau menjadi bidadari di kahyangan. Tapi, ketika aku bertemu Sri Rama, aku baru mengerti ada cinta lain. Cinta yang mampu mendorong Sri Rama untuk membebaskan Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Ia pemuda yang gagah perkasa. Yang wajahnya mengandung cahaya bulan. Yang kulitnya putih pualam. Yang badannya tegak tebing. Yang harumnya melati berbaur sedap malam. Ia bisa saja kembali ke kerajaannya setelah masa pengasingannya dan mempersunting seorang gadis dari manapun. Atau kalau perlu bisa lebih dari satu. Kenyataannya, kesetiannnya mengikis semua itu.

Namun, ketika aku dititahkan untuk menjenguk Dewi Sinta dengan pesan sebuah cincin, kesalutanku akan cinta Rama pupus. Tak akan berarti kesetiaan jika tanpa kepercayaan. Begitulah Trijata, cinta membutakan siapa saja. Rama meyakini dirinya setia dengan penuh pengorbanan ingin membebaskan Sinta, tetapi ia lupa bahwa ia sendiri menyimpan kecurigaan. Jika demikian halnya, untuk apalah kesetiaan itu dimiliki?”. “Jangan kau pandang sebelah mata cinta Rama, Hanoman. Karena tanpa kecurigaan dan rasa akan kehilangan tidak akan ada rasa cinta. Rama mencintai Sinta, Rama takut kehilangan Sinta.” Hanoman meresapi kata-kata dari mulut yang dicintainya. Mereka berdua terdiam, Hanoman kembali mempercepat terbangnya. Ia merasa Trijata sudah terbiasa dengan terbangnya. Ia amat suka kecepatannya karena menyibakkan rambut Trijata yang lalu bebas ia ciumi keharumannya. Helai-helai rambut Trijata mengenai wajahnya tetapi tak menutupi pandangannya karena Hanoman melihat dengan mata batin. Mata fisiknya ia pejamkan sembari merasakan lembutnya helaian rambut Trijata. “Lihatlah,” tiba-tiba Trijata berkata. Hanoman membuka matanya. Trijata menunjuk ke laut yang sedang ditambak ribuan kera, “Mengapakah laut begitu bening hingga kita bisa melihat segala isinya?” Hanoman memelankan terbangnya mengikuti irama kawanan ikan yang ia lihat sedang berenang di laut.. Ganggang, kerang, cumi, ikan, dan segalanya terhampar di bawah mereka. Betapa indah laut meskipun bulan tak bisa bercermin.

“Ini tanda alam mengizinkan perang yang akan dijalankan Rama,” “Aku ingin menjadi Dewi Sinta,” tiba-tiba Trijata berkata manja. “Aku ingin menjadi Hanoman yang membawa terbang kekasihnya,” saut Hanoman sembari mengeratkan pelukannya. “Jika demikian, aku lebih memilih menjadi Trijata yang dibawa terbang kekasihnya,” “Kebenaran rupalah dugaanku. Kamu datang ke Maliawan dengan cinta. Dan laut mendedahkan pemandangan bukan hanya untuk Rama,” Trijata tersenyum mendengar kenyataan yang diucapkan Hanoman. Trijata menikmati keindahan terbang bersama kekasihnya. Ia menatap bulan sabit, rasanya ingin ia duduk di atas sana bersama Hanoman. Setelah menikmati keindahan laut, Hanoman meninggikan terbangnya. Di antara awan-awan ia terbang. Trijata merasa ada yang aneh dengan arah terbang Hanoman yang seperti berputar-putar di antara awan-awan. Harusnya ia sudah sampai di Alengka. “Mengapakah kita belum sampai jua? “Bukankah kau menginginkannya?” “Aku sangat ingin. Tetapi saat ini keadaan perang, Hanoman.” “Aku bisa mengundur matahari untuk terbit. Kita akan menghabiskan malam yang panjang Trijata,” “Lalu bagaimana dengan Dewi Sinta yang mengkhawatirkan nasib Rama?” “Waktu yang panjang itu hanya beberapa kedipan dari mata Dewi Sinta. Hanya beberapa hela nafas milik Rama. Kita ada di putaran waktu yang lain.” “Lalu apa yang akan kita lakukan?” “Bercinta di atas awan.”

Bulan sabit biru tak dapat bercermin di laut. Riak ombak laut bergoncang besar mengikiskan pantai Alengka. Awan-awan menyisih di antara dua sosok yang sedang bercinta. Dalam sekejap, dari tengah kedua tubuh yang bercinta melesat cahaya putih turun ke laut. Itulah benih Hanoman yang turun ke tangan Hyang Batara Baruna. “Hanoman.” tiba-tiba Trijata berkata, “Satu kedipan Dewi Sinta adalah ratusan purnama dan satu hela nafas Rama adalah ribuan senja. Begitulah dimensi waktu berlaku di hati manusia yang merindu. Maka percepatkanlah terbangmu,” Trijata kembali ingat akan Dewi Sinta yang mengutusnya untuk menjenguk keadaan Rama. “Baiklah.” Hanoman melesat dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Ia telah sampai di taman Argasoka dalam sepersekian titik cahaya. Dengan penuh ketulusan Hanoman meninggalkan Trijata. Ketika ia telah terbang setinggi pohon cemara, tiba-tiba ia membalikkan arah terbangnya. Begitupun Trijata, ia membalikkan arah jalannya ke arah tempat mereka berpisah. Dari bumi Trijata menatap Hanoman, dari udara Hanoman menyongsong tatapan itu. Dan masih dalam keadaan terbang Hanoman bersiap mengecup kening kekasihnya. Trijata memejamkan mata sebelum satu kecupan mendarat di keningnya. Ketika membuka matanya, Trijata mendapati Hanoman telah terbang kembali……





Di atas laut dua sosok terbang. Di bawah awan-awan keduanya mengambang. Yang yakin mendekap yang bimbang. Dari bumi hanya terlihat titik putih yang cemerlang, yang lebih dekat dari bintang-bintang. Ribuan kera sedang menambak laut menjadi sebuah jembatan dengan puing-puing bukit yang ditebang. Mereka menganggap titik putih itu adalah jatuhnya bintang, maka mengharaplah mereka agar junjungan mereka menang.“Trijata, gerangan apakah yang memberanikanmu datang ke Gunung Maliawan?” ucap salah satu di antaranya, sembari mendekap perempuan yang disebutnya itu ke dadanya dengan erat. “Bisakah engkau pelankan sedikit terbangmu wahai wanara putih? Aku belum terbiasa dengan kecepatan terbangmu,” kata Trijata sembari menarik-narik sarung kotak-kotak hitam putih yang dikenakan sosok yang mendekapnya. Maka turunlah kecepatan terbang mereka, “Kerinduanku pada ayahku dan juga pesan Dewi Sinta untuk menjenguk Sri Rama adalah alasan yang melebihi keberanian. Inilah ketulusan seorang anak dan kebaktian seorang hamba,” kata Trijata sembari menahan rasa ingin mengutarakan kerinduannya pada sosok yang sedang mendekapnya.



Jauh-jauh ia datang dari Alengka ke Gunung Maliawan menantang laut dan bahaya pasukan kera bukan hanya untuk Wibisana dan Dewi Sinta, melainkan lebih karena rasa cinta dan rindunya pada Hanoman, sosok yang sekarang membawanya terbang. Sejak pertemuan pertamanya di taman Argasoka, Trijata telah menjatuhkan cinta pada Hanoman, tapi ia malu mengatakan hal itu. Hanoman sendiri tahu apa yang disimpan Trijata dalam hatinya. “Aku kira ada alasan lain selain ketulusan dan kebaktian,” pancing Hanoman. “Apakah itu?” “Semisal cinta.” “Kau mengerti cinta Hanoman?” kata Trijata. Tiba-tiba dekapan Hanoman tidak erat, melainkan keras. “Maaf, bukan maksudku untuk menghina. Aku hanya ingin tahu sejauh mana kau mengerti cinta.” dekapan Hanoman kembali seperti semula. “Dahulu, aku hanya mengenal cinta lewat Ibu Anjani. Cintanya sampai sekarang masih aku simpan dalam-dalam. Aku ingin sekali menatap wajahnya setelah beliau menjadi bidadari di kahyangan. Tapi, ketika aku bertemu Sri Rama, aku baru mengerti ada cinta lain. Cinta yang mampu mendorong Sri Rama untuk membebaskan Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Ia pemuda yang gagah perkasa. Yang wajahnya mengandung cahaya bulan. Yang kulitnya putih pualam. Yang badannya tegak tebing. Yang harumnya melati berbaur sedap malam. Ia bisa saja kembali ke kerajaannya setelah masa pengasingannya dan mempersunting seorang gadis dari manapun. Atau kalau perlu bisa lebih dari satu. Kenyataannya, kesetiannnya mengikis semua itu.

Namun, ketika aku dititahkan untuk menjenguk Dewi Sinta dengan pesan sebuah cincin, kesalutanku akan cinta Rama pupus. Tak akan berarti kesetiaan jika tanpa kepercayaan. Begitulah Trijata, cinta membutakan siapa saja. Rama meyakini dirinya setia dengan penuh pengorbanan ingin membebaskan Sinta, tetapi ia lupa bahwa ia sendiri menyimpan kecurigaan. Jika demikian halnya, untuk apalah kesetiaan itu dimiliki?”. “Jangan kau pandang sebelah mata cinta Rama, Hanoman. Karena tanpa kecurigaan dan rasa akan kehilangan tidak akan ada rasa cinta. Rama mencintai Sinta, Rama takut kehilangan Sinta.” Hanoman meresapi kata-kata dari mulut yang dicintainya. Mereka berdua terdiam, Hanoman kembali mempercepat terbangnya. Ia merasa Trijata sudah terbiasa dengan terbangnya. Ia amat suka kecepatannya karena menyibakkan rambut Trijata yang lalu bebas ia ciumi keharumannya. Helai-helai rambut Trijata mengenai wajahnya tetapi tak menutupi pandangannya karena Hanoman melihat dengan mata batin. Mata fisiknya ia pejamkan sembari merasakan lembutnya helaian rambut Trijata. “Lihatlah,” tiba-tiba Trijata berkata. Hanoman membuka matanya. Trijata menunjuk ke laut yang sedang ditambak ribuan kera, “Mengapakah laut begitu bening hingga kita bisa melihat segala isinya?” Hanoman memelankan terbangnya mengikuti irama kawanan ikan yang ia lihat sedang berenang di laut.. Ganggang, kerang, cumi, ikan, dan segalanya terhampar di bawah mereka. Betapa indah laut meskipun bulan tak bisa bercermin.

“Ini tanda alam mengizinkan perang yang akan dijalankan Rama,” “Aku ingin menjadi Dewi Sinta,” tiba-tiba Trijata berkata manja. “Aku ingin menjadi Hanoman yang membawa terbang kekasihnya,” saut Hanoman sembari mengeratkan pelukannya. “Jika demikian, aku lebih memilih menjadi Trijata yang dibawa terbang kekasihnya,” “Kebenaran rupalah dugaanku. Kamu datang ke Maliawan dengan cinta. Dan laut mendedahkan pemandangan bukan hanya untuk Rama,” Trijata tersenyum mendengar kenyataan yang diucapkan Hanoman. Trijata menikmati keindahan terbang bersama kekasihnya. Ia menatap bulan sabit, rasanya ingin ia duduk di atas sana bersama Hanoman. Setelah menikmati keindahan laut, Hanoman meninggikan terbangnya. Di antara awan-awan ia terbang. Trijata merasa ada yang aneh dengan arah terbang Hanoman yang seperti berputar-putar di antara awan-awan. Harusnya ia sudah sampai di Alengka. “Mengapakah kita belum sampai jua? “Bukankah kau menginginkannya?” “Aku sangat ingin. Tetapi saat ini keadaan perang, Hanoman.” “Aku bisa mengundur matahari untuk terbit. Kita akan menghabiskan malam yang panjang Trijata,” “Lalu bagaimana dengan Dewi Sinta yang mengkhawatirkan nasib Rama?” “Waktu yang panjang itu hanya beberapa kedipan dari mata Dewi Sinta. Hanya beberapa hela nafas milik Rama. Kita ada di putaran waktu yang lain.” “Lalu apa yang akan kita lakukan?” “Bercinta di atas awan.”

Bulan sabit biru tak dapat bercermin di laut. Riak ombak laut bergoncang besar mengikiskan pantai Alengka. Awan-awan menyisih di antara dua sosok yang sedang bercinta. Dalam sekejap, dari tengah kedua tubuh yang bercinta melesat cahaya putih turun ke laut. Itulah benih Hanoman yang turun ke tangan Hyang Batara Baruna. “Hanoman.” tiba-tiba Trijata berkata, “Satu kedipan Dewi Sinta adalah ratusan purnama dan satu hela nafas Rama adalah ribuan senja. Begitulah dimensi waktu berlaku di hati manusia yang merindu. Maka percepatkanlah terbangmu,” Trijata kembali ingat akan Dewi Sinta yang mengutusnya untuk menjenguk keadaan Rama. “Baiklah.” Hanoman melesat dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Ia telah sampai di taman Argasoka dalam sepersekian titik cahaya. Dengan penuh ketulusan Hanoman meninggalkan Trijata. Ketika ia telah terbang setinggi pohon cemara, tiba-tiba ia membalikkan arah terbangnya. Begitupun Trijata, ia membalikkan arah jalannya ke arah tempat mereka berpisah. Dari bumi Trijata menatap Hanoman, dari udara Hanoman menyongsong tatapan itu. Dan masih dalam keadaan terbang Hanoman bersiap mengecup kening kekasihnya. Trijata memejamkan mata sebelum satu kecupan mendarat di keningnya. Ketika membuka matanya, Trijata mendapati Hanoman telah terbang kembali……



Selengkapnya...

Pengertian dan Ciri-ciri

Seni (karya seni) telah banyak didefinisikan orang. Pengertian seni yang banyak kita pahami adalah “hasil tindakan yang berwujud, yang merupakan ungkapan suatu cita (keinginan, kehendak) ke dalam bentuk fisik yang dapat ditangkap dengan indera” (Rustopo, 2001: 98).[3] Sementara itu, seni daerah merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk-bentuk seni yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah yang didukung oleh komunitas masyarakat setempat. Istilah itu juga digunakan untuk membedakannya dari bentuk-bentuk seni yang dianggap “seni nasional” dan bentuk-bentuk seni yang dianggap berasal dari wilayah budaya “asing” (Rustopo, 2001: 101-102). Oleh karena tumbuh dan berkembang di daerah tertentu dan didukung oleh komunitas masyarakat setempat, maka seni daerah ini biasanya berupa seni tradisi yang salah satu di antaranya juga menjadi atau digunakan sebagai identitas suatu daerah tertentu.



Seni tradisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni kerakyatan dan seni keraton. Seni kerakyatan memiliki ciri-ciri: a) tumbuh sebagai bagian kebudayaan masyarakat tradisional di wilayah masing-masing, b) memiliki ciri khas dari masyarakat petani yang tradisional, c) perkembangannya lamban, d) merupakan bagian dari satu ‘kosmos’ kehidupan yang bulat tanpa terbagi dalam pengkotakan spesialisasi, e) karya seni bukan merupakan hasil kreativitas perseorangan, bersifat anomim sesuai dengan sifat kolektivitas masyarakat pendukungnya, f) bentuk seninya bersifat fungsional dalam arti tema, g) bentuk ungkap dan penampilannya berkaitan dengan kepentingan petani, h) tidak halus dan tidak rumit, i) penguasaan terhadap bentuk semacam itu tidak melalui latihan-latihan khusus, j) peralatan sederhana dan terbatas, k) dalam penyajian seolah-olah tidak ada jarak antara pemain dan penonton.
Dalam perkembangan, pusat orientasi ‘kosmos’ bergeser kepada raja penguasa, dan seni tradisi dikembangkan menjadi seni yang beorientasi ke pusat baru, yaitu keraton. Muncullah seni keraton yang merupakan penghalusan dari seni kerakyatan. Seni keraton memiliki ciri-ciri yang berlawanan dengan seni kerakyatan. Ciri-ciri seni keraton adalah: a) didukung oleh komunitas keraton, b) bentuk dan isinya tergarap halus, c) penguasaan terhadapnya memerlukan latihan yang tekun dan lama, dan d) peralatannya kompleks. Dalam perkembangan, seni keraton juga berkembang ke luar tembok keraton, ke tengah-tengah masyarakat kota dan desa-desa meskipun tidak deras dan merata (Kayam, 1981: 59-60; Humardani via Rustopo, 2001: 106-108).
Adapun contoh seni tradisi kerakyatan di Jawa Tengah adalah Tayub, Rodat, Angguk, Dolalak, Emprak, Barongan, Sintren, dan sebagainya. Sementara itu, seni tradisi keraton berupa seni tari, karawitan, pedalangan, seni rupa, dan sastra. Sekedar sebagai contoh seni tradisi keraton adalah tari bedhaya, srimpi, dan wayang wong.




Seni (karya seni) telah banyak didefinisikan orang. Pengertian seni yang banyak kita pahami adalah “hasil tindakan yang berwujud, yang merupakan ungkapan suatu cita (keinginan, kehendak) ke dalam bentuk fisik yang dapat ditangkap dengan indera” (Rustopo, 2001: 98).[3] Sementara itu, seni daerah merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk-bentuk seni yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah yang didukung oleh komunitas masyarakat setempat. Istilah itu juga digunakan untuk membedakannya dari bentuk-bentuk seni yang dianggap “seni nasional” dan bentuk-bentuk seni yang dianggap berasal dari wilayah budaya “asing” (Rustopo, 2001: 101-102). Oleh karena tumbuh dan berkembang di daerah tertentu dan didukung oleh komunitas masyarakat setempat, maka seni daerah ini biasanya berupa seni tradisi yang salah satu di antaranya juga menjadi atau digunakan sebagai identitas suatu daerah tertentu.



Seni tradisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni kerakyatan dan seni keraton. Seni kerakyatan memiliki ciri-ciri: a) tumbuh sebagai bagian kebudayaan masyarakat tradisional di wilayah masing-masing, b) memiliki ciri khas dari masyarakat petani yang tradisional, c) perkembangannya lamban, d) merupakan bagian dari satu ‘kosmos’ kehidupan yang bulat tanpa terbagi dalam pengkotakan spesialisasi, e) karya seni bukan merupakan hasil kreativitas perseorangan, bersifat anomim sesuai dengan sifat kolektivitas masyarakat pendukungnya, f) bentuk seninya bersifat fungsional dalam arti tema, g) bentuk ungkap dan penampilannya berkaitan dengan kepentingan petani, h) tidak halus dan tidak rumit, i) penguasaan terhadap bentuk semacam itu tidak melalui latihan-latihan khusus, j) peralatan sederhana dan terbatas, k) dalam penyajian seolah-olah tidak ada jarak antara pemain dan penonton.
Dalam perkembangan, pusat orientasi ‘kosmos’ bergeser kepada raja penguasa, dan seni tradisi dikembangkan menjadi seni yang beorientasi ke pusat baru, yaitu keraton. Muncullah seni keraton yang merupakan penghalusan dari seni kerakyatan. Seni keraton memiliki ciri-ciri yang berlawanan dengan seni kerakyatan. Ciri-ciri seni keraton adalah: a) didukung oleh komunitas keraton, b) bentuk dan isinya tergarap halus, c) penguasaan terhadapnya memerlukan latihan yang tekun dan lama, dan d) peralatannya kompleks. Dalam perkembangan, seni keraton juga berkembang ke luar tembok keraton, ke tengah-tengah masyarakat kota dan desa-desa meskipun tidak deras dan merata (Kayam, 1981: 59-60; Humardani via Rustopo, 2001: 106-108).
Adapun contoh seni tradisi kerakyatan di Jawa Tengah adalah Tayub, Rodat, Angguk, Dolalak, Emprak, Barongan, Sintren, dan sebagainya. Sementara itu, seni tradisi keraton berupa seni tari, karawitan, pedalangan, seni rupa, dan sastra. Sekedar sebagai contoh seni tradisi keraton adalah tari bedhaya, srimpi, dan wayang wong.




Selengkapnya...

PELAJARAN PENTING DARI HIJRAH RASUL

Saat ini kita tengah berada di awal tahun 1428 Hijriah. Itu artinya seribu empat ratus dua puluh delapan tahun silam Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam berhijrah dari Kota Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah Nabawiyah tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah dakwah Islamiyah. Peristiwa itu merupakan titik tolak kemenangan dakwah dan penyebaran Islam. Ketika tekanan kaum musyrikin Mekkah semakin menguat, Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan izin kepada para sahabat untuk berhijrah ke madinah. Mereka pun bergerak meninggalkan Mekkah, negeri yang mereka cintai, dengan meinggalkan seluruh harta benda yang mereka miliki. Itulah pengorbanan yang hakiki. Kesediaan mengorbankan apa saja yang dicintai demi meraih keridhaan Allah dan Rasul-Nya.


Walaupun Rasulullah telah memberi izin kepda orang-orang Islam di Makkah untuk berhijrah, namun Rasulullah sendiri menangguhkan hijrahnya. Beliau masih bertahan menghadapi tekanan orang-orang musyrik Mekkah. Hingga akhirnya kota Mekkah sunyi dari orang-orang Islam, kecuali beberapa orang yang memang diperintahkan untuk tinggal dan orang-orang Islam yang tidak memiliki kemampuan berhijrah. Sampai akhirnya ketika kaum musyrikin Mekkah telah bersepakat untuk membunuh beliau, maka beliau pun mengambil keputusan untuk berhijrah, apatah lagi setelah mendapat izin dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan dengan ditemani Abu Bakar beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam pun bergerak menuju Medinah. Akhirnya dengan idzin Allah beserta scenario hijrah yang sangat cermat dan cerdas, beliau pun tiba di kota Medinah dan mendapat sambutan dari segenap penduduk madinah yang telah memeluk agama Islam.
Tanda-tanda kemenangan kaum Muslimin mulai tampak setelah peristiwa hijrah. Isyarat kemenangan tersebut telah disampaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firmannya: “ Jika kamu tidak menolongnya ( Muhammad ), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ( yaitu ) ketika orang-orang kafir ( Musyrikin Mekkah ) mengeluarkan ( dari Mekkah ), sedang dia salah seorang dari dua orang ketika berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad ) dan menolongnya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya. Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah, dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” ( Q.S. At-taubah:40 ).
Setelah hijrah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya tidak pernah beristirahat sesaat pun. Mereka senantiasa bergerak memobilisir ummat untuk berjihad dan membangun komunitas muslim yang kuat. Pasca hijrah, sebagaimana yang disebutkan oleh Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, bahwa Rasulullah memfokuskan perhatiannya kepada program-program penting sebagai berikut :

1. Membangun Masjid.
Buku-buku sirah menginformasikan kepada kita bahwa hal pertama yang beliau lakukan pasca hijrah adalah membangun masjid, yaitu masjid Quba’ kemudian Masjid Nabawi. Siapa pun yang melihat keseriusan Rasulullah membangun masjid akan mengetahui bahwa sebenarnya masjid itu mempunyai posisi penting dalam Islam karena dapat merealisasikan program-program yang banyak untuk membangun dan membangkitkan ummat Islam.
Masjid mempunyai missi yang banyak, tak seperti apa yang dipahami secara sempit oleh ummat sekarang. Masjid pada zaman Nabi adalah tempat beribadah. Di dalamnya kaum muslimin menunaikan salah satu syiar ta’abbudiyah yang paling esensial dan tiang agama mereka yakni sholat lima waktu dan sholat jum’at. Masjid di zaman nabi adalah markas pendidikan. Di dalamnya Rasulullah mentarbiyah para sahabat dengan tarbiyah yang ontegral, kontinyu, lagi praktis, yakni tarbiyah yang bisa menjawab kebutuhan akal, ruhani dan jasmani manusia.
Masjid adalah madrasah, ma’had dan universitas. Masjid adalah mahkamah, yang di dalamnya Rasulullah mengadili dua orang yang bersengketa dengan adil, tanpa rasa takut celaan orang lain. Masjid adalah markas tempat berkumpul dan bertolaknya tentara Islam. Masjid adalah pusat penerangan dan informasi pemerintahan. Masjid juga merupakan tempat bermusyawarah bagi kaum muslimin yang di dalamnya dibicarakan tentang seluruh aspek persoalan ummat.
Sesungguhnya kaum muslimin dewasa ini sudah saatnya untuk mengembalikan kesucian masjid dengan jalan mengembalikan fungsi masjid sebagaimana yang pernah terealisasi pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan hal tersebut tidak akan kembali secara total sebelum masjid menjadi madrasah, ma’had, universitas, markas tarbiyah islamiyah, majelis ummat, sentral penyebaran pemikiran dan perbaikan moral, pendidikan politik dan pilar – pilar keadilan serta menyampaikan
kalimatul haq.

2. Takaful Ijtima’i ( senasib dan sepenanggungan ).
Kaum muhajirin berhijrah dari Mekkah ke Madinah dengan meninggalkan apa pun yang mereka cintai untuk menyelamatkan agamanya. Sementara itu, kaum Anshar Madinah menyambut kedatangan mereka dengan suka cita dan memberikan bantuan berupa harta benda dan rumah. Itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Dan terjadilah takaful ij’tima’i ( janiman sosial ) yang pertama dalam sejarah manusia.

3. Menertibkan penduduk daulah islamiyah.
Ketika Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau mendapati masyarakatnya masih plurali. Ada Auz, ada Khazraj, ada kabilah-kabilah Yahudi ( yang paling menonjol Bani Qainuqa’, Bani Nadhir dan Bani Quraidhah ), ada kaum Muslimin dan ada pula kaum musyrikin. Oleh karena itu, kelompok – kelompok tersebut perlu diikat dengan sebuah perjanjian yang mengatur kehidupan mereka. Lalu datanglah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membuat undang-undang yang mengatur hubungan kaum muslimin dengan kelompok lainnya. Di dalamnya terdapat hak dan kewajiban yang harus dipatuhi bersama. Ada sanksi-sanksi yang tegas apabila ada yang melanggar perjanjian. Sampai akhirnya Madinah pun perlahan tapi pasti bersih dari kotoran orang – orang yahudi.

4. Memperhatikan sektor perekonomian.
Setibanya di Madinah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian mempelajari situasi Madinah secara keseluruhan. Akhirnya beliau mendapat kesimpulan bahwa sektor perekonomian didominasi oleh orang-orang Yahudi. Mereka menguasai hampir seluruh pasar yang ada di Madinah, mempermainkan harga komoditi, memblokir dan menimbun barang dan mempergunakan kesusahan manusia dengan memberlakukan riba yang berlipat ganda.
Oleh Karena itu, perlu ada perjuangan untuk menguasai perekonomian secara praktek dan realistis. Maka Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk membangun pasar khusus bagi kaum muslimin dan memberlakukan muamalah yang Islami di dalamnya. Sehingga, masyarakat madinah yang mendapati kondisi pasar kaum muslimin yang lebih adil dan jujur, lebih memilih bermuamalah dengan kaum muslimin. Maka ramailah pasar kaum muslimin dan matilah pasar orang yahudi. Demikian cara Rasulullah menguasai perekonomian Madinah dan berhasil mengalahkan orang-orang Yahudi.

5. Membentuk militer islam yang tangguh.
Dalam kondisi konfrontasi dengan musuh-musuh Islam, maka tidak ada jalan lain bagi kaum Muslimin selain bersiap-siap dan mempertahankan diri. Oleh sebab itu, Rasulullah membentuk militer Islam yang tangguh sebagai upaya menjaga daulah Islamiyah dan penghancur kekuatan musuh yang mengganggu Islam dan kaum muslimin. Rasulullah ternyata tidak mencukupkan pasukannya dengan hanya
mengandalkan taktik dan strategi yang berkembang di dunia Arab saja. Namun, beliau mengirim beberapa sahabat ke tempat lain yang lebih maju untuk belajar memproduksi senjata yang lebih baik. Ibnu Hisyam menyebutkan dari Ibnu Ishaq bahwa Rasulullah mengirim Urwah bin Mas’ud dan ghailan bin Salamah pergi ke salah satu daerah di Yaman untuk belajar membuat peralatan perang.
Perbuatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas menunjukkan betapa luasnya pandangan dan kemandirian beliau. Dan kemandirian inilah yang senantiasa beliau tanamkan dalam hati dan jiwa ummat beliau. Demikianlah beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari peristiwa hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.



Saat ini kita tengah berada di awal tahun 1428 Hijriah. Itu artinya seribu empat ratus dua puluh delapan tahun silam Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam berhijrah dari Kota Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah Nabawiyah tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah dakwah Islamiyah. Peristiwa itu merupakan titik tolak kemenangan dakwah dan penyebaran Islam. Ketika tekanan kaum musyrikin Mekkah semakin menguat, Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan izin kepada para sahabat untuk berhijrah ke madinah. Mereka pun bergerak meninggalkan Mekkah, negeri yang mereka cintai, dengan meinggalkan seluruh harta benda yang mereka miliki. Itulah pengorbanan yang hakiki. Kesediaan mengorbankan apa saja yang dicintai demi meraih keridhaan Allah dan Rasul-Nya.


Walaupun Rasulullah telah memberi izin kepda orang-orang Islam di Makkah untuk berhijrah, namun Rasulullah sendiri menangguhkan hijrahnya. Beliau masih bertahan menghadapi tekanan orang-orang musyrik Mekkah. Hingga akhirnya kota Mekkah sunyi dari orang-orang Islam, kecuali beberapa orang yang memang diperintahkan untuk tinggal dan orang-orang Islam yang tidak memiliki kemampuan berhijrah. Sampai akhirnya ketika kaum musyrikin Mekkah telah bersepakat untuk membunuh beliau, maka beliau pun mengambil keputusan untuk berhijrah, apatah lagi setelah mendapat izin dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan dengan ditemani Abu Bakar beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam pun bergerak menuju Medinah. Akhirnya dengan idzin Allah beserta scenario hijrah yang sangat cermat dan cerdas, beliau pun tiba di kota Medinah dan mendapat sambutan dari segenap penduduk madinah yang telah memeluk agama Islam.
Tanda-tanda kemenangan kaum Muslimin mulai tampak setelah peristiwa hijrah. Isyarat kemenangan tersebut telah disampaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firmannya: “ Jika kamu tidak menolongnya ( Muhammad ), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ( yaitu ) ketika orang-orang kafir ( Musyrikin Mekkah ) mengeluarkan ( dari Mekkah ), sedang dia salah seorang dari dua orang ketika berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad ) dan menolongnya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya. Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah, dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” ( Q.S. At-taubah:40 ).
Setelah hijrah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya tidak pernah beristirahat sesaat pun. Mereka senantiasa bergerak memobilisir ummat untuk berjihad dan membangun komunitas muslim yang kuat. Pasca hijrah, sebagaimana yang disebutkan oleh Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, bahwa Rasulullah memfokuskan perhatiannya kepada program-program penting sebagai berikut :

1. Membangun Masjid.
Buku-buku sirah menginformasikan kepada kita bahwa hal pertama yang beliau lakukan pasca hijrah adalah membangun masjid, yaitu masjid Quba’ kemudian Masjid Nabawi. Siapa pun yang melihat keseriusan Rasulullah membangun masjid akan mengetahui bahwa sebenarnya masjid itu mempunyai posisi penting dalam Islam karena dapat merealisasikan program-program yang banyak untuk membangun dan membangkitkan ummat Islam.
Masjid mempunyai missi yang banyak, tak seperti apa yang dipahami secara sempit oleh ummat sekarang. Masjid pada zaman Nabi adalah tempat beribadah. Di dalamnya kaum muslimin menunaikan salah satu syiar ta’abbudiyah yang paling esensial dan tiang agama mereka yakni sholat lima waktu dan sholat jum’at. Masjid di zaman nabi adalah markas pendidikan. Di dalamnya Rasulullah mentarbiyah para sahabat dengan tarbiyah yang ontegral, kontinyu, lagi praktis, yakni tarbiyah yang bisa menjawab kebutuhan akal, ruhani dan jasmani manusia.
Masjid adalah madrasah, ma’had dan universitas. Masjid adalah mahkamah, yang di dalamnya Rasulullah mengadili dua orang yang bersengketa dengan adil, tanpa rasa takut celaan orang lain. Masjid adalah markas tempat berkumpul dan bertolaknya tentara Islam. Masjid adalah pusat penerangan dan informasi pemerintahan. Masjid juga merupakan tempat bermusyawarah bagi kaum muslimin yang di dalamnya dibicarakan tentang seluruh aspek persoalan ummat.
Sesungguhnya kaum muslimin dewasa ini sudah saatnya untuk mengembalikan kesucian masjid dengan jalan mengembalikan fungsi masjid sebagaimana yang pernah terealisasi pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan hal tersebut tidak akan kembali secara total sebelum masjid menjadi madrasah, ma’had, universitas, markas tarbiyah islamiyah, majelis ummat, sentral penyebaran pemikiran dan perbaikan moral, pendidikan politik dan pilar – pilar keadilan serta menyampaikan
kalimatul haq.

2. Takaful Ijtima’i ( senasib dan sepenanggungan ).
Kaum muhajirin berhijrah dari Mekkah ke Madinah dengan meninggalkan apa pun yang mereka cintai untuk menyelamatkan agamanya. Sementara itu, kaum Anshar Madinah menyambut kedatangan mereka dengan suka cita dan memberikan bantuan berupa harta benda dan rumah. Itu karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Dan terjadilah takaful ij’tima’i ( janiman sosial ) yang pertama dalam sejarah manusia.

3. Menertibkan penduduk daulah islamiyah.
Ketika Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau mendapati masyarakatnya masih plurali. Ada Auz, ada Khazraj, ada kabilah-kabilah Yahudi ( yang paling menonjol Bani Qainuqa’, Bani Nadhir dan Bani Quraidhah ), ada kaum Muslimin dan ada pula kaum musyrikin. Oleh karena itu, kelompok – kelompok tersebut perlu diikat dengan sebuah perjanjian yang mengatur kehidupan mereka. Lalu datanglah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membuat undang-undang yang mengatur hubungan kaum muslimin dengan kelompok lainnya. Di dalamnya terdapat hak dan kewajiban yang harus dipatuhi bersama. Ada sanksi-sanksi yang tegas apabila ada yang melanggar perjanjian. Sampai akhirnya Madinah pun perlahan tapi pasti bersih dari kotoran orang – orang yahudi.

4. Memperhatikan sektor perekonomian.
Setibanya di Madinah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian mempelajari situasi Madinah secara keseluruhan. Akhirnya beliau mendapat kesimpulan bahwa sektor perekonomian didominasi oleh orang-orang Yahudi. Mereka menguasai hampir seluruh pasar yang ada di Madinah, mempermainkan harga komoditi, memblokir dan menimbun barang dan mempergunakan kesusahan manusia dengan memberlakukan riba yang berlipat ganda.
Oleh Karena itu, perlu ada perjuangan untuk menguasai perekonomian secara praktek dan realistis. Maka Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk membangun pasar khusus bagi kaum muslimin dan memberlakukan muamalah yang Islami di dalamnya. Sehingga, masyarakat madinah yang mendapati kondisi pasar kaum muslimin yang lebih adil dan jujur, lebih memilih bermuamalah dengan kaum muslimin. Maka ramailah pasar kaum muslimin dan matilah pasar orang yahudi. Demikian cara Rasulullah menguasai perekonomian Madinah dan berhasil mengalahkan orang-orang Yahudi.

5. Membentuk militer islam yang tangguh.
Dalam kondisi konfrontasi dengan musuh-musuh Islam, maka tidak ada jalan lain bagi kaum Muslimin selain bersiap-siap dan mempertahankan diri. Oleh sebab itu, Rasulullah membentuk militer Islam yang tangguh sebagai upaya menjaga daulah Islamiyah dan penghancur kekuatan musuh yang mengganggu Islam dan kaum muslimin. Rasulullah ternyata tidak mencukupkan pasukannya dengan hanya
mengandalkan taktik dan strategi yang berkembang di dunia Arab saja. Namun, beliau mengirim beberapa sahabat ke tempat lain yang lebih maju untuk belajar memproduksi senjata yang lebih baik. Ibnu Hisyam menyebutkan dari Ibnu Ishaq bahwa Rasulullah mengirim Urwah bin Mas’ud dan ghailan bin Salamah pergi ke salah satu daerah di Yaman untuk belajar membuat peralatan perang.
Perbuatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas menunjukkan betapa luasnya pandangan dan kemandirian beliau. Dan kemandirian inilah yang senantiasa beliau tanamkan dalam hati dan jiwa ummat beliau. Demikianlah beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari peristiwa hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.



Selengkapnya...

sejarah perkembangan ekonomi Di indonesia

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang dialami oleh Indonesia, membuat kegiatan bisnis pun menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Seperti halnya bisnis jasa transportasi penerbangan domestik di Indonesia yang memperlihatkan perkembangan dan kenaikkan yang cukup mencolok, hal ini ditandai dengan banyaknya maskapai- maskapai penerbangan yang semakin bermunculan setelah masa krisis terlewati. Karena daya beli masyarakat yang naik, maka masyarakat pun lebih memilih menggunakan jasa transportasi penerbangan dibandingkan dengan menggunakan jasa transportasi darat. Apalagi ongkos tarif yang dikenakan keduanya tidak jauh berbeda satu sama lain. Dengan adanya hal ini, maka tidak dipungkiri lagi akan terjadi persaingan yang kompetitif antara satu maskapai penerbangan dengan maskapai penerbangan lainnya untuk menarik konsumen.


Marketing Public Relations (MPR) merupakan salah satu bagian yang melaksanakan program- program kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk atau jasa, sehingga dapat mencapai tujuan serta peningkatan dalam pemasaran dan keuntungan secara finansial. Pada kegiatan inilah seorang PRO (Public Relations Officer) diuji kemampuannya untuk lebih berkreasi demi mengembangkan citra positif publik bagi perusahaan.
Strategi Maketing Public Relations merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang kegiatan Marketing Public Relations, sehingga Marketing Public Relations yang dilakukan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi Marketing Public Relations merupakan suatu taktik atau rencana yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai target penjualan. Kegiatan Marketing Public Relations dapat berupa promosi, special event, iklan dan lain- lain, di mana kegiatan tersebut adalah langkah yang tepat untuk mengenalkan dan menyampaikan produk atau jasa kepada konsumen.
PT. Batavia Airlines, selaku salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Melakukan berbagai kegiatan promosi untuk menarik calon konsumen dan mempertahankan konsumen yang telah ada sebelumnya. Strategi Marketing Public Relations yang dilakukan oleh PT. Batavia Airlines antara lain dengan melakukan berbagai kegiatan promosi seperti memasang iklan di media- media, mengadakan event atau menjadi sponsor pada salah satu event, mengadakan undian berhadiah, dan juga kegiatan promosi lainnya.
PT. Batavia Airlines telah melakukan berbagai kegiatan promosi yang cukup menarik konsumen baru, diantaranya dengan membuat acara di televisi dan Batavia Air menjadi sponsor utama acara tersebut, melalui media iklan promosi Batavia Air melakukannya dengan mengemas iklan di televisi semenarik mungkin. Begitu juga dengan memasang iklan di media cetak, pihak Batavia Air mencantumkan ongkos tarif pula pada iklan tersebut.
Apabila PT. Batavia Air menerapkan strategi Marketing Public Relations yang kurang tepat, maka akan menimbulkan kesulitan untuk menciptakan Brand Image yang baik.. Tetapi dengan berbagai kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh PT. Batavia Airlines, hal itu menunjukkan bahwa PT. Batavia Airlines telah memperlihatkan upayanya dalam menciptakan Brand Image kepada konsumennya, serta bagaimana mereka mempertahankan kualitas mereka sebagai salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia dan meningkatkannya untuk menjadi lebih baik lagi.





Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang dialami oleh Indonesia, membuat kegiatan bisnis pun menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Seperti halnya bisnis jasa transportasi penerbangan domestik di Indonesia yang memperlihatkan perkembangan dan kenaikkan yang cukup mencolok, hal ini ditandai dengan banyaknya maskapai- maskapai penerbangan yang semakin bermunculan setelah masa krisis terlewati. Karena daya beli masyarakat yang naik, maka masyarakat pun lebih memilih menggunakan jasa transportasi penerbangan dibandingkan dengan menggunakan jasa transportasi darat. Apalagi ongkos tarif yang dikenakan keduanya tidak jauh berbeda satu sama lain. Dengan adanya hal ini, maka tidak dipungkiri lagi akan terjadi persaingan yang kompetitif antara satu maskapai penerbangan dengan maskapai penerbangan lainnya untuk menarik konsumen.


Marketing Public Relations (MPR) merupakan salah satu bagian yang melaksanakan program- program kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk atau jasa, sehingga dapat mencapai tujuan serta peningkatan dalam pemasaran dan keuntungan secara finansial. Pada kegiatan inilah seorang PRO (Public Relations Officer) diuji kemampuannya untuk lebih berkreasi demi mengembangkan citra positif publik bagi perusahaan.
Strategi Maketing Public Relations merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang kegiatan Marketing Public Relations, sehingga Marketing Public Relations yang dilakukan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi Marketing Public Relations merupakan suatu taktik atau rencana yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai target penjualan. Kegiatan Marketing Public Relations dapat berupa promosi, special event, iklan dan lain- lain, di mana kegiatan tersebut adalah langkah yang tepat untuk mengenalkan dan menyampaikan produk atau jasa kepada konsumen.
PT. Batavia Airlines, selaku salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Melakukan berbagai kegiatan promosi untuk menarik calon konsumen dan mempertahankan konsumen yang telah ada sebelumnya. Strategi Marketing Public Relations yang dilakukan oleh PT. Batavia Airlines antara lain dengan melakukan berbagai kegiatan promosi seperti memasang iklan di media- media, mengadakan event atau menjadi sponsor pada salah satu event, mengadakan undian berhadiah, dan juga kegiatan promosi lainnya.
PT. Batavia Airlines telah melakukan berbagai kegiatan promosi yang cukup menarik konsumen baru, diantaranya dengan membuat acara di televisi dan Batavia Air menjadi sponsor utama acara tersebut, melalui media iklan promosi Batavia Air melakukannya dengan mengemas iklan di televisi semenarik mungkin. Begitu juga dengan memasang iklan di media cetak, pihak Batavia Air mencantumkan ongkos tarif pula pada iklan tersebut.
Apabila PT. Batavia Air menerapkan strategi Marketing Public Relations yang kurang tepat, maka akan menimbulkan kesulitan untuk menciptakan Brand Image yang baik.. Tetapi dengan berbagai kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh PT. Batavia Airlines, hal itu menunjukkan bahwa PT. Batavia Airlines telah memperlihatkan upayanya dalam menciptakan Brand Image kepada konsumennya, serta bagaimana mereka mempertahankan kualitas mereka sebagai salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia dan meningkatkannya untuk menjadi lebih baik lagi.





Selengkapnya...

Analisis Proses Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Berdasarkan Tradisi Sosial Budaya.

Analisis Proses Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Berdasarkan Tradisi Sosial Budaya.
Tiga Varian Tradisi Sosial Budaya

1) Sosial Lingustik :
Varian ini lebih berbicara mengenai bahasa, arti bahasa tergantung pada penggunaannya. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Bahasa adalah suatu permainan sebab orang- orang mengikuti aturan untuk berbuat berbagai hal dengan bahasa. Apabila dikaitkan dengan proses pemilihan dan pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tentunya dapat dilihat dari pidato Presiden SBY pada saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan saat jumpa pers di kediaman Puri Cikeas setelah mewawancarai para calon menteri yang akan mengisis

Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Bahasa yang dipergunakan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada saat jumpa pers di kediamannya lebih menggunakan bahasa sehari- hari dan lebih berkesan santai. Sapaan- sapaan Bapak SBY kepada wartawan yang ada di Cikeas juga terkesan santai. Meskipun menggunakan bahasa sehari- hari dan terkesan santai, akan tetapi Presiden SBY dapat menyampaikan informasi mengenai hasil wawancara dan proses wawancara yang dilakukan kepada para calon menteri. Dalam jumpa pers tersebut Presiden SBY beberapa kali menekankan transparansi jalannya proses wawancara, sehingga rakyat pun dapat mengetahuinya. Kalimat- kalimat yang digunakan Presiden SBY untuk menjelaskan proses wawancara memang cukup dapat mengarahkan opini rakyat seperti yang diinginkan oleh Presiden SBY, tentunya dengan bantuan media.
Sedangkan ketika Pidato Presiden saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II lebih bersifat formal, karena memang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Bahasa- bahasa yang digunakan pun tegas dan langsung kepada sasaran yang dituju.
2) Interaksi Simbolik :
Interaksi Simbolik merupakan salah satu varian tradisi sosial budaya melalui pendekatan hubungan sosial. George Herbert Mead sebagai bapak interaksionisme simbolik menganggap bahwa pikiran manusia mengartikan dan menafsirkan benda- benda dan peristiwa- peristiwa yang dialaminya, menerangkan asal mulanya dan meramalkannya. Menurut Blumer, interaksi simbolik dibangun atas tiga dasar pemikiran, yaitu :
1. Manusia berperilaku terhadap hal- hal berdasarkan makna yang dimiliki hal- hal tersebut baginya.
2. Makna hal- hal itu berasal dari atau muncul dari interaksi sosial yang pernah dilakukan dengan orang lain.
3. Makna- makna itu dikelola dalam dan diubah melalui proses penafsiran yang dipergunakan oleh orang yang berkaitan dengan hal- hal yang dijumpainya.
Apabila dikaitkan dengan proses pemilihan dan pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, tentunya dapat dilihat dari pemilihan orang- orang yang telah disiapkan oleh Presiden SBY untuk mengisi pos- pos menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Presiden SBY akan memilih orang- orang yang telah ia kenal secara personel sebelumnya di mana Presiden SBY telah melakukan komunikasi interpersonal secara tatap muka dialogis timbal balik atau “face to face dialogical reciprocal”, sehingga Presiden SBY tentunya telah mengenal secara mendalam orang yang akan ia tempatkan menjadi pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Dengan artian Presiden SBY telah mengetahui kualitas masing- masing dan hasil kerja yang pernah dicapai oleh masing- masing di Institusinya.
3). Konstruksi Sosial
Konstruksi Sosial merupakan salah satu varian dari tradisi Sosial Budaya yang mengajarkan bahwa pengetahuan merupakan produk interaksi simbolik dalam kelompok sosial. Dengan kata lain, realitas dikonstruksikan secara sosial sebagai produk kehidupan kelompok dan kehidupan budaya. Sehingga sebuah kenyataan dalam lingkungan yang ada dalam suatu kelompok, merupakan apa yang telah dihasilkan oleh kelompok itu sendiri dari hasil interkasi yang dilakukan oleh individu – individu yang ada dalam kelompok tersebut.
Apabila dikaitkan dengan proses pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentunya memilih calon-calon menteri yang akan mengisi pos-pos di kabinet memang berdasarkan fenomena dan realitas yang telah beliau lihat sebelumnya. Sebagai contoh, pada saat memilih calon menteri dari kelompok Profesional, Presiden SBY telah melihat realita yang telah ditunjukkan oleh kelompok Profesional. Kinerja para calon menteri dari kaum profesional beberapa tahun kebelakang. Sebagai contoh, saat memilih calon menteri Luar Negeri. Presiden SBY telah melihat kinerja dari Marty Natalegawa sebagai salah satu perwakilan Indonesia di PBB. Hal yang sama juga terjadi pada situasi pemilihan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Kinerja yang cukup baik telah di tunjukkan oleh Sri Mulyani yang memang berasal dari kaum profesional dalam beberapa tahun kebelakang.
Melihat fakta tersebut, dapat dikaitkan bahwa realita yang telah ditunjukkan oleh kelompok profesional dalam beberapa tahun kebelakang membuat Presiden SBY menjadikan hal tersebut sebagai dasar penunjukkan beberapa calon menteri dari kelompok profesional. Dalam hal ini, orang-orang dari kelompok profesional dapat menunjukkan produk yang dihasilkan dari kelompok mereka sehingga membentuk sebuah realitas yang dapat dilihat secara menyeluruh.





Analisis Proses Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Berdasarkan Tradisi Sosial Budaya.
Tiga Varian Tradisi Sosial Budaya

1) Sosial Lingustik :
Varian ini lebih berbicara mengenai bahasa, arti bahasa tergantung pada penggunaannya. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Bahasa adalah suatu permainan sebab orang- orang mengikuti aturan untuk berbuat berbagai hal dengan bahasa. Apabila dikaitkan dengan proses pemilihan dan pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tentunya dapat dilihat dari pidato Presiden SBY pada saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan saat jumpa pers di kediaman Puri Cikeas setelah mewawancarai para calon menteri yang akan mengisis

Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Bahasa yang dipergunakan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada saat jumpa pers di kediamannya lebih menggunakan bahasa sehari- hari dan lebih berkesan santai. Sapaan- sapaan Bapak SBY kepada wartawan yang ada di Cikeas juga terkesan santai. Meskipun menggunakan bahasa sehari- hari dan terkesan santai, akan tetapi Presiden SBY dapat menyampaikan informasi mengenai hasil wawancara dan proses wawancara yang dilakukan kepada para calon menteri. Dalam jumpa pers tersebut Presiden SBY beberapa kali menekankan transparansi jalannya proses wawancara, sehingga rakyat pun dapat mengetahuinya. Kalimat- kalimat yang digunakan Presiden SBY untuk menjelaskan proses wawancara memang cukup dapat mengarahkan opini rakyat seperti yang diinginkan oleh Presiden SBY, tentunya dengan bantuan media.
Sedangkan ketika Pidato Presiden saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II lebih bersifat formal, karena memang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Bahasa- bahasa yang digunakan pun tegas dan langsung kepada sasaran yang dituju.
2) Interaksi Simbolik :
Interaksi Simbolik merupakan salah satu varian tradisi sosial budaya melalui pendekatan hubungan sosial. George Herbert Mead sebagai bapak interaksionisme simbolik menganggap bahwa pikiran manusia mengartikan dan menafsirkan benda- benda dan peristiwa- peristiwa yang dialaminya, menerangkan asal mulanya dan meramalkannya. Menurut Blumer, interaksi simbolik dibangun atas tiga dasar pemikiran, yaitu :
1. Manusia berperilaku terhadap hal- hal berdasarkan makna yang dimiliki hal- hal tersebut baginya.
2. Makna hal- hal itu berasal dari atau muncul dari interaksi sosial yang pernah dilakukan dengan orang lain.
3. Makna- makna itu dikelola dalam dan diubah melalui proses penafsiran yang dipergunakan oleh orang yang berkaitan dengan hal- hal yang dijumpainya.
Apabila dikaitkan dengan proses pemilihan dan pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, tentunya dapat dilihat dari pemilihan orang- orang yang telah disiapkan oleh Presiden SBY untuk mengisi pos- pos menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Presiden SBY akan memilih orang- orang yang telah ia kenal secara personel sebelumnya di mana Presiden SBY telah melakukan komunikasi interpersonal secara tatap muka dialogis timbal balik atau “face to face dialogical reciprocal”, sehingga Presiden SBY tentunya telah mengenal secara mendalam orang yang akan ia tempatkan menjadi pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Dengan artian Presiden SBY telah mengetahui kualitas masing- masing dan hasil kerja yang pernah dicapai oleh masing- masing di Institusinya.
3). Konstruksi Sosial
Konstruksi Sosial merupakan salah satu varian dari tradisi Sosial Budaya yang mengajarkan bahwa pengetahuan merupakan produk interaksi simbolik dalam kelompok sosial. Dengan kata lain, realitas dikonstruksikan secara sosial sebagai produk kehidupan kelompok dan kehidupan budaya. Sehingga sebuah kenyataan dalam lingkungan yang ada dalam suatu kelompok, merupakan apa yang telah dihasilkan oleh kelompok itu sendiri dari hasil interkasi yang dilakukan oleh individu – individu yang ada dalam kelompok tersebut.
Apabila dikaitkan dengan proses pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentunya memilih calon-calon menteri yang akan mengisi pos-pos di kabinet memang berdasarkan fenomena dan realitas yang telah beliau lihat sebelumnya. Sebagai contoh, pada saat memilih calon menteri dari kelompok Profesional, Presiden SBY telah melihat realita yang telah ditunjukkan oleh kelompok Profesional. Kinerja para calon menteri dari kaum profesional beberapa tahun kebelakang. Sebagai contoh, saat memilih calon menteri Luar Negeri. Presiden SBY telah melihat kinerja dari Marty Natalegawa sebagai salah satu perwakilan Indonesia di PBB. Hal yang sama juga terjadi pada situasi pemilihan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Kinerja yang cukup baik telah di tunjukkan oleh Sri Mulyani yang memang berasal dari kaum profesional dalam beberapa tahun kebelakang.
Melihat fakta tersebut, dapat dikaitkan bahwa realita yang telah ditunjukkan oleh kelompok profesional dalam beberapa tahun kebelakang membuat Presiden SBY menjadikan hal tersebut sebagai dasar penunjukkan beberapa calon menteri dari kelompok profesional. Dalam hal ini, orang-orang dari kelompok profesional dapat menunjukkan produk yang dihasilkan dari kelompok mereka sehingga membentuk sebuah realitas yang dapat dilihat secara menyeluruh.





Selengkapnya...

KEKAYAN NEGARA ATAU ASET NEGARA

KEKAYAN NEGARA ATAU ASET NEGARA

Kekayaan negara harus didefinisikan sebagai alat bagi pelayanan
kepada masyarakat secara effisien. Karenanya, manajemen atau pengelolaan kekayaan negara didefinisikan sebagai "
“’a process to manage demand and guide acquisition, use and disposal of assets to make the most of their service
delivery potential, and manage risks and costs over their entire life”
artinya “seorang manager atau pengelola kekayaan negara harus tahu, paham dan jeli atas apa yang harus


dikerjakannya dalam hal pengadaan alat yang paling baik tapi ekonomis”
Saat ini Manajemen Aset merupakan salah satu topik yang hangat dibicarakan baik di Indonesia maupun di dunia. Secara umum, Strategic Aset Management berarti proses pengelolaan aset mulai dari perencanaan (planning), pengadaan (acquisition), pengoperasian dan pemeliharaan (operation and maintenance), dan penghapusan (disposal) yang terus menerus dimonitor sehingga prosesnya berjalan dengan baik dan strategis dalam mendukung tercapainya tujuan suatu organisasi. Peran penting manajemen aset, baik di sektor publik maupun sektor swasta, semakin diakui dan tidak kalah dengan peran manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Prancis, dan Swiss merupakan pelopor reformasi di bidang manajemen aset yang dimulai pada awal tahun 1980
Di sektor publik, Indonesia sedang menuju era baru dalam pengelolaan kekayaan Negara melalui antara lain diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 6 tahun 2006 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan PP nomor 38 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah dan dibentuknya unit kerja baru di bawah kendali Departemen Keuangan Republik Indonesia yang khusus menangani pengelolaan kekayaan Negara yaitu Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan dari Negara untuk melakukan Strategic Aset Management yang baik dan terarah sehingga tujuan dari manajemen aset negara dapat tercapai yaitu terlayaninya kebutuhan masyarakat dengan baik
Di sektor swasta, Strategic Aset Management juga memiliki peran yang penting dalam menjaga kestabilan kondisi perusahaan khususnya kondisi keuangan. Sebagai contoh di sektor perbankan yang memiliki aset utama berupa kredit, dapat ditengarai bahwa salah satu penyebab krisis ekonomi dunia tahun 2008 adalah kegagalan perbankan dalam melakukan Strategic Aset Management yang baik yang ditandai dengan tingginya kredit macet di sektor properti yaitu sektor sub prime mortgage.
Untuk dapat mewujudkan Strategic Aset Management yang baik, dibutuhkan profesional yang dapat bekerja sesuai dengan tuntutan perkembangan kebutuhan organisasi sehingga tujuan Strategic Aset Management dapat tercapai. Salah satu profesi yang sangat penting dan sangat diperlukan guna mewujudkan hal tersebut di atas, baik di sektor publik maupun swasta, adalah Penilai (Appraiser atau Valuer).

Strategic Asset Management
Sejak reformasi keuangan Negara bergulir pada awal tahun 2003, Pemerintah Pusat telah membangun komitmen yang kuat untuk memenuhi prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) melalui pengelolaan keuangan yang sehat dan modern (sound and modern)1. Lingkup perubahan yang terjadi sangat mendasar dan bersifat menyeluruh, termasuk di dalamnya adalah pengelolaan aset Negara. International best practices memperlihatkan peran strategis pengelolaan aset negara sebagai salah satu indikator penting pengendali anggaran negara dan upaya perwujudan akuntabilitas tata kelola suatu keuangan negara. Adalah sebuah cita-cita bagi Pemerintah Pusat untuk segera mewujudkan strategic asset management, yaitu integrasi fungsi perencanaan, penganggaran, pengelolaan, dan pertanggungjawaban aset negara yang mengendepankan prinsip “3 Tertib” dan “The highest and best use of assets”.
Tulisan ini berusaha menggambarkan secara umum sebuah rationale atas skenario perubahan tata kelola aset negara, terhitung sejak berdirinya organisasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Beberapa hal penting yang akan dideskripsikan antara lain gambaran singkat sejarah manajemen aset negara pada Pemerintah Pusat, reformasi manajemen aset, roadmap strategic asset management, desain peta strategi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), ukuran, dan langkah-langkah strategis perubahan, serta tantangan ke depan.





KEKAYAN NEGARA ATAU ASET NEGARA

Kekayaan negara harus didefinisikan sebagai alat bagi pelayanan
kepada masyarakat secara effisien. Karenanya, manajemen atau pengelolaan kekayaan negara didefinisikan sebagai "
“’a process to manage demand and guide acquisition, use and disposal of assets to make the most of their service
delivery potential, and manage risks and costs over their entire life”
artinya “seorang manager atau pengelola kekayaan negara harus tahu, paham dan jeli atas apa yang harus


dikerjakannya dalam hal pengadaan alat yang paling baik tapi ekonomis”
Saat ini Manajemen Aset merupakan salah satu topik yang hangat dibicarakan baik di Indonesia maupun di dunia. Secara umum, Strategic Aset Management berarti proses pengelolaan aset mulai dari perencanaan (planning), pengadaan (acquisition), pengoperasian dan pemeliharaan (operation and maintenance), dan penghapusan (disposal) yang terus menerus dimonitor sehingga prosesnya berjalan dengan baik dan strategis dalam mendukung tercapainya tujuan suatu organisasi. Peran penting manajemen aset, baik di sektor publik maupun sektor swasta, semakin diakui dan tidak kalah dengan peran manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Prancis, dan Swiss merupakan pelopor reformasi di bidang manajemen aset yang dimulai pada awal tahun 1980
Di sektor publik, Indonesia sedang menuju era baru dalam pengelolaan kekayaan Negara melalui antara lain diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 6 tahun 2006 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan PP nomor 38 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah dan dibentuknya unit kerja baru di bawah kendali Departemen Keuangan Republik Indonesia yang khusus menangani pengelolaan kekayaan Negara yaitu Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan dari Negara untuk melakukan Strategic Aset Management yang baik dan terarah sehingga tujuan dari manajemen aset negara dapat tercapai yaitu terlayaninya kebutuhan masyarakat dengan baik
Di sektor swasta, Strategic Aset Management juga memiliki peran yang penting dalam menjaga kestabilan kondisi perusahaan khususnya kondisi keuangan. Sebagai contoh di sektor perbankan yang memiliki aset utama berupa kredit, dapat ditengarai bahwa salah satu penyebab krisis ekonomi dunia tahun 2008 adalah kegagalan perbankan dalam melakukan Strategic Aset Management yang baik yang ditandai dengan tingginya kredit macet di sektor properti yaitu sektor sub prime mortgage.
Untuk dapat mewujudkan Strategic Aset Management yang baik, dibutuhkan profesional yang dapat bekerja sesuai dengan tuntutan perkembangan kebutuhan organisasi sehingga tujuan Strategic Aset Management dapat tercapai. Salah satu profesi yang sangat penting dan sangat diperlukan guna mewujudkan hal tersebut di atas, baik di sektor publik maupun swasta, adalah Penilai (Appraiser atau Valuer).

Strategic Asset Management
Sejak reformasi keuangan Negara bergulir pada awal tahun 2003, Pemerintah Pusat telah membangun komitmen yang kuat untuk memenuhi prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) melalui pengelolaan keuangan yang sehat dan modern (sound and modern)1. Lingkup perubahan yang terjadi sangat mendasar dan bersifat menyeluruh, termasuk di dalamnya adalah pengelolaan aset Negara. International best practices memperlihatkan peran strategis pengelolaan aset negara sebagai salah satu indikator penting pengendali anggaran negara dan upaya perwujudan akuntabilitas tata kelola suatu keuangan negara. Adalah sebuah cita-cita bagi Pemerintah Pusat untuk segera mewujudkan strategic asset management, yaitu integrasi fungsi perencanaan, penganggaran, pengelolaan, dan pertanggungjawaban aset negara yang mengendepankan prinsip “3 Tertib” dan “The highest and best use of assets”.
Tulisan ini berusaha menggambarkan secara umum sebuah rationale atas skenario perubahan tata kelola aset negara, terhitung sejak berdirinya organisasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Beberapa hal penting yang akan dideskripsikan antara lain gambaran singkat sejarah manajemen aset negara pada Pemerintah Pusat, reformasi manajemen aset, roadmap strategic asset management, desain peta strategi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), ukuran, dan langkah-langkah strategis perubahan, serta tantangan ke depan.





Selengkapnya...

biography of frank lampard


Name : Frank Lampard
Nationality : English
Date of Birth: 20/06/1978
Height : 6' 0" (184cm)
Weight : 13st 12lbs (88.0kg) Previous
Clubs : West Ham Utd, Swansea City (loan)
Position : Midfielder
Frank Lampard was born in Romford, Essex on the 20th of June 1978. He came from a very football orientated family, with his father, uncle and cousins all heavily involved within the game. He was at West Ham for a year before he made the difficult decision to go out on loan to Swansea in 1995. however, he was determined to improve himself as a footballer and that’s what this move did for him. Although the training facilities at Swansea were of a considerably lower standard.


Frank built up his strength and came back to Upton Park ready to fight for a first team place. It wasn’t until the 1998-99 season where he finally established himself as a regular first team player for West Ham.. This, along with the fact that his uncle and father had quit their jobs as manager and assistant respectively meant a transfer to Chelsea Football Club in 2001 for a reported fee of £11 million. Frank continued to steadily improve while playing for Chelsea, and for the first time in his career he finished the 2002-03 season with 10 goals to his name.
By this time, Frank Lampard was already a regular in the England shirt and his scoring-form for Chelsea also carried over to England as he netted his first goal for England on the 20th of August 2003 against Croatia.It was in the summer of 2003, when one of the richest men in the world, Roman Abramovich, bought Chelsea Football Club. It meant Lampard could finally show his true potential. He was at a side filled with quality players, and from that moment, he’s never been given a chance to look back.
In the 2004-05 season, Lampard scored 19 goals in all competitions, followed by hitting the 20 mark the season after. Lampard was at his peak, and was picking up many personal trophies to prove this: Runner up in the World Player of the Year 2005 to an unstoppable Ronaldinho and the FWA player of the year. Lampard continued to make great progress at club and international level and it was in the 2007-08 campaign where he reached a major goal scoring land mark for Chelsea - 100 club goals. An extraordinary achievement for a central midfielder. He was given much world wide recognition for such an achievement.





Name : Frank Lampard
Nationality : English
Date of Birth: 20/06/1978
Height : 6' 0" (184cm)
Weight : 13st 12lbs (88.0kg) Previous
Clubs : West Ham Utd, Swansea City (loan)
Position : Midfielder
Frank Lampard was born in Romford, Essex on the 20th of June 1978. He came from a very football orientated family, with his father, uncle and cousins all heavily involved within the game. He was at West Ham for a year before he made the difficult decision to go out on loan to Swansea in 1995. however, he was determined to improve himself as a footballer and that’s what this move did for him. Although the training facilities at Swansea were of a considerably lower standard.


Frank built up his strength and came back to Upton Park ready to fight for a first team place. It wasn’t until the 1998-99 season where he finally established himself as a regular first team player for West Ham.. This, along with the fact that his uncle and father had quit their jobs as manager and assistant respectively meant a transfer to Chelsea Football Club in 2001 for a reported fee of £11 million. Frank continued to steadily improve while playing for Chelsea, and for the first time in his career he finished the 2002-03 season with 10 goals to his name.
By this time, Frank Lampard was already a regular in the England shirt and his scoring-form for Chelsea also carried over to England as he netted his first goal for England on the 20th of August 2003 against Croatia.It was in the summer of 2003, when one of the richest men in the world, Roman Abramovich, bought Chelsea Football Club. It meant Lampard could finally show his true potential. He was at a side filled with quality players, and from that moment, he’s never been given a chance to look back.
In the 2004-05 season, Lampard scored 19 goals in all competitions, followed by hitting the 20 mark the season after. Lampard was at his peak, and was picking up many personal trophies to prove this: Runner up in the World Player of the Year 2005 to an unstoppable Ronaldinho and the FWA player of the year. Lampard continued to make great progress at club and international level and it was in the 2007-08 campaign where he reached a major goal scoring land mark for Chelsea - 100 club goals. An extraordinary achievement for a central midfielder. He was given much world wide recognition for such an achievement.




Selengkapnya...

Finding New Ways to Stop Global Warming


Finding New Ways to Stop Global Warming
With more information readily available today through the internet, people are becoming more aware of the effects of global warming on the environment. The temperature on earth has only increased about one degree Celsius over the last one hundred years; however, this is double the increase from the one hundred years before that. In addition, there have been changed in the number of large storms passing through during hurricane season, storms which are produced by the warm ocean currents worldwide. Since the climate has become warmer, scientists hypothesize that has contributed to the increased number of storms. In addition, the water levels of the oceans has been steadily rising at an increased rate over the past one hundred years as well, which is the period of time in which the world entered the industrial age when more fossil fuels have been burned.Scientists, researchers and environmental groups have all been pushing to find ways to stop global warming from
becoming a greater problem.



One way to stop global warming is to make some changes in each household to decrease energy usage. For automobiles, keeping the tires inflated and changing the air filter are two ways to decrease carbon dioxide emissions and also to same money each year. If it is possible to get another car, using a hybrid is one way to stop global warming on an individual basis. Starting a carpool for taking children to afterschool events in addition to carpooling to work are two other ways to help impact the environment for the better. In the home there are also ways to stop global warming by decreasing the electricity usage. One huge way is the turn the thermostat down two degrees in the winter months and up two degrees in the summer months. This can help to save almost two thousand pounds of carbon dioxide per year. In addition, changing the light bulbs in the house so that fluorescent bulbs are used will save energy. Changing the air conditioning filter regularly and changing the water heater to a lower setting are two more ways to stop global warming on a local basis. Some individuals will also put solar panels or solar roofing tiles on their homes so that they do not have to pull as much energy from the power company and thus save on carbon dioxide emissions. There are low flow shower heads that save on water heating costs in conjunction with individuals choosing to take shorter showers.






Finding New Ways to Stop Global Warming
With more information readily available today through the internet, people are becoming more aware of the effects of global warming on the environment. The temperature on earth has only increased about one degree Celsius over the last one hundred years; however, this is double the increase from the one hundred years before that. In addition, there have been changed in the number of large storms passing through during hurricane season, storms which are produced by the warm ocean currents worldwide. Since the climate has become warmer, scientists hypothesize that has contributed to the increased number of storms. In addition, the water levels of the oceans has been steadily rising at an increased rate over the past one hundred years as well, which is the period of time in which the world entered the industrial age when more fossil fuels have been burned.Scientists, researchers and environmental groups have all been pushing to find ways to stop global warming from
becoming a greater problem.



One way to stop global warming is to make some changes in each household to decrease energy usage. For automobiles, keeping the tires inflated and changing the air filter are two ways to decrease carbon dioxide emissions and also to same money each year. If it is possible to get another car, using a hybrid is one way to stop global warming on an individual basis. Starting a carpool for taking children to afterschool events in addition to carpooling to work are two other ways to help impact the environment for the better. In the home there are also ways to stop global warming by decreasing the electricity usage. One huge way is the turn the thermostat down two degrees in the winter months and up two degrees in the summer months. This can help to save almost two thousand pounds of carbon dioxide per year. In addition, changing the light bulbs in the house so that fluorescent bulbs are used will save energy. Changing the air conditioning filter regularly and changing the water heater to a lower setting are two more ways to stop global warming on a local basis. Some individuals will also put solar panels or solar roofing tiles on their homes so that they do not have to pull as much energy from the power company and thus save on carbon dioxide emissions. There are low flow shower heads that save on water heating costs in conjunction with individuals choosing to take shorter showers.





Selengkapnya...

resensi novel Garuda di Dadaku

a. Judul Buku : Garuda di Dadaku
b. Pengarang : Salman Aristo
c. Tahun Terbit : 2009
d. Penerbit : DAR ! Mizan
e. Tebal Buku : 144 halaman
Seoarang anak yang berjuang untuk menjadi pesepak bola professional Setiap manusia tentu mempunyai cita-cita. Bayu, tokoh utama film ini punya keinginan yang sederhana. Ia ingin menjadi pemain sepakbola yang andal.
Sedemikian merasuknya cita-cita itu, Bayu pun bermimpi bermain bal-balan bersama ayahnya yang telah meninggal dunia. Ayah Bayu memang pernah menjadi pemain sepak bola, sebelum bekerja sebagai sopir taksi.
Sayangnya, cita-cita Bayu menjadi pemain bola ini ditentang sang kakek, Usman (Ikranegara). Usman selalu mengatakan, menjadi pemain sepakbola berarti memilih hidup miskin. Bahkan, ia tak akan mengakui Bayu sebagai cucu , jika Bayu nekat menjadi pemain bola.


Di tengah upaya kakek Usman mendidik Bayu menjadi orang sukses lewat beragam kursus, Bayu justru bertemu dengan Johan (Ari Sihasale), pelatih sekolah sepakbola Arsenal di Jakarta. Pertemuan ini menjadi langkah awal bagi perjalanan panjang Baju untuk masuk menjadi tim sepakbola nasional yang memakai seragam berlambang garuda di bagian dada.
Sebagai film anak-anak, Garuda di Dadaku mencoba membangkitkan semangat cinta Indonesia melalui sepakbola. Penonton akan mudah tergiring ke suasana patriotik ketika menyaksikan adegan Bayu yang mengenakan seragam tim nasional berdiri di tengah lapangan berumput hijau.
Tak lupa, sindiran terhadap pemangku pemerintahan juga terselip dalam film ini. Ambil contoh, adegan yang menceritakan kesulitan Bayu dan rekannya mencari lapangan sepakbola untuk berlatih.
Tak hanya memuat unsur perjuangan seorang bocah untuk menggapai mimpinya, nilai-nilai persahabatan juga ditanamkan lewat hubungan Bayu dengan Heri. Meski mempunyai hambatan berupa cacat fisik, Heri mampu berperan sebagai sahabat sekaligus manajer Bayu. Film Garuda di Dadaku bakal diputar serentak pada 18 Juni mendatang, sesuai dengan masa liburan sekolah.
"Hidup ini kadang seperti pertandingan sepak bola. Ada pemain yang masuk, ada yang keluar. Kadang dia di pihak kita, kadang di pihak lawan. Datangnya bisa berdekatan waktunya, begitu juga keluar."

Novel ini mengisahkan perjuangan seorang anak yang sangat mendambakan menjadi pesepak bola profesional. Keandalan bermain bola melekat sejak kecil. Dia mendapat warisan kuat dari ayahnya yang dulu pemain bola nasional. Namun, meraih impian tak selamanya berjalan mulus. Rintangan justru datang dari orang yang dihormati dan dicintai. Kakeknya.

Salman Aristo lahir tahun 1976. dia adalah seorang penulis scenario film. Salman Aristo lulusan dari jurusan Jurnalistik di Universitas Padjajaran Bandung, dan merintis karier awal sebagai penulis naskah (script writer) di tahun 2004. bersama istrinya, Retna Ginatri S Noer, Salman Aristo menulis scenario untuk film Ayat-ayat cinta. Karyanya yang lain adalah Brownies, Cinta Silver, Alexandria, Jomblo, Ayat-ayat cinta, Laskar Pelangi, dan Kambing Jantan.

Pembaca novel ini adalah anak-anak dan dewasa. Novel ini tidak membebankan tanggung jawab, melainkan untuk membangun gairah sepak bola di generasi mendatang. Buku dan film ini juga mengharapkan adanya komitmen dari pemerintah untuk mewujudkan prestasi sepak bola nasional yang makin mumpuni. Indonesia menjadi memiliki potensi seperti isi dari novel ini. Novel ini dapat memajukan sepak bola nasional.
Akhir cerita yang seharusnya menggelegar dan membuncah menjadi datar. Adegan seorang bapak-bapak yang protes anaknya tidak masuk tim nasional kurasa tidak relevan,
gaya bahasa yang lugas, sehari-hari seperti riang khas anak-anak, mudah dipahami dan pesan moral yang disampaikan tidak terkesan menggurui.
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang anak yang sangat mendambakan menjadi pesepak bola profesional. Keandalan bermain bola melekat sejak kecil. Dia mendapat warisan kuat dari ayahnya yang dulu pemain bola nasional. Namun, meraih impian tak selamanya berjalan mulus. Rintangan justru datang dari orang yang dihormati dan dicintai. Kakeknya.







a. Judul Buku : Garuda di Dadaku
b. Pengarang : Salman Aristo
c. Tahun Terbit : 2009
d. Penerbit : DAR ! Mizan
e. Tebal Buku : 144 halaman
Seoarang anak yang berjuang untuk menjadi pesepak bola professional Setiap manusia tentu mempunyai cita-cita. Bayu, tokoh utama film ini punya keinginan yang sederhana. Ia ingin menjadi pemain sepakbola yang andal.
Sedemikian merasuknya cita-cita itu, Bayu pun bermimpi bermain bal-balan bersama ayahnya yang telah meninggal dunia. Ayah Bayu memang pernah menjadi pemain sepak bola, sebelum bekerja sebagai sopir taksi.
Sayangnya, cita-cita Bayu menjadi pemain bola ini ditentang sang kakek, Usman (Ikranegara). Usman selalu mengatakan, menjadi pemain sepakbola berarti memilih hidup miskin. Bahkan, ia tak akan mengakui Bayu sebagai cucu , jika Bayu nekat menjadi pemain bola.


Di tengah upaya kakek Usman mendidik Bayu menjadi orang sukses lewat beragam kursus, Bayu justru bertemu dengan Johan (Ari Sihasale), pelatih sekolah sepakbola Arsenal di Jakarta. Pertemuan ini menjadi langkah awal bagi perjalanan panjang Baju untuk masuk menjadi tim sepakbola nasional yang memakai seragam berlambang garuda di bagian dada.
Sebagai film anak-anak, Garuda di Dadaku mencoba membangkitkan semangat cinta Indonesia melalui sepakbola. Penonton akan mudah tergiring ke suasana patriotik ketika menyaksikan adegan Bayu yang mengenakan seragam tim nasional berdiri di tengah lapangan berumput hijau.
Tak lupa, sindiran terhadap pemangku pemerintahan juga terselip dalam film ini. Ambil contoh, adegan yang menceritakan kesulitan Bayu dan rekannya mencari lapangan sepakbola untuk berlatih.
Tak hanya memuat unsur perjuangan seorang bocah untuk menggapai mimpinya, nilai-nilai persahabatan juga ditanamkan lewat hubungan Bayu dengan Heri. Meski mempunyai hambatan berupa cacat fisik, Heri mampu berperan sebagai sahabat sekaligus manajer Bayu. Film Garuda di Dadaku bakal diputar serentak pada 18 Juni mendatang, sesuai dengan masa liburan sekolah.
"Hidup ini kadang seperti pertandingan sepak bola. Ada pemain yang masuk, ada yang keluar. Kadang dia di pihak kita, kadang di pihak lawan. Datangnya bisa berdekatan waktunya, begitu juga keluar."

Novel ini mengisahkan perjuangan seorang anak yang sangat mendambakan menjadi pesepak bola profesional. Keandalan bermain bola melekat sejak kecil. Dia mendapat warisan kuat dari ayahnya yang dulu pemain bola nasional. Namun, meraih impian tak selamanya berjalan mulus. Rintangan justru datang dari orang yang dihormati dan dicintai. Kakeknya.

Salman Aristo lahir tahun 1976. dia adalah seorang penulis scenario film. Salman Aristo lulusan dari jurusan Jurnalistik di Universitas Padjajaran Bandung, dan merintis karier awal sebagai penulis naskah (script writer) di tahun 2004. bersama istrinya, Retna Ginatri S Noer, Salman Aristo menulis scenario untuk film Ayat-ayat cinta. Karyanya yang lain adalah Brownies, Cinta Silver, Alexandria, Jomblo, Ayat-ayat cinta, Laskar Pelangi, dan Kambing Jantan.

Pembaca novel ini adalah anak-anak dan dewasa. Novel ini tidak membebankan tanggung jawab, melainkan untuk membangun gairah sepak bola di generasi mendatang. Buku dan film ini juga mengharapkan adanya komitmen dari pemerintah untuk mewujudkan prestasi sepak bola nasional yang makin mumpuni. Indonesia menjadi memiliki potensi seperti isi dari novel ini. Novel ini dapat memajukan sepak bola nasional.
Akhir cerita yang seharusnya menggelegar dan membuncah menjadi datar. Adegan seorang bapak-bapak yang protes anaknya tidak masuk tim nasional kurasa tidak relevan,
gaya bahasa yang lugas, sehari-hari seperti riang khas anak-anak, mudah dipahami dan pesan moral yang disampaikan tidak terkesan menggurui.
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang anak yang sangat mendambakan menjadi pesepak bola profesional. Keandalan bermain bola melekat sejak kecil. Dia mendapat warisan kuat dari ayahnya yang dulu pemain bola nasional. Namun, meraih impian tak selamanya berjalan mulus. Rintangan justru datang dari orang yang dihormati dan dicintai. Kakeknya.







Selengkapnya...

Interaksi sosial dalam Dinamika kehidupan sosial

Interaksi sosial
dalam Dinamika kehidupan sosial

Manusia itu unik satu sama lain. Perilaku maupun tindakan masing-masing individu memiliki ciri tersendiri. Namun., Sebagai makhluk sosial, tindakan manusia seunik apapun tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosialnya. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe tindakan berikut ini.
a) Tindakan Sosial Instrumental
Tindakan ini bersifat rasional dan dipertimbangkan dengan matang.
b) Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
Orang melakukan tindakan sebab hal itu dinilai baik atau benar dan tidak terlalu diperhitungkan.
c) Tindakan Afektif
Tindakan afektif tergolong tindakan irasional sebab sebagian besar tindakan didorong oleh perasaan ataupun emosi tanpa diperhitungkan matang-matang.
d) Tindakan Sosial Tradisional
Tindakan sosial ihi dilakukan tanpa perhitungkan matang, melainkan lebih karena tang berlaku selama ini dalam masyarakat dan pada dasarnya mengulang dari yang sudah dilakukan sebelumnya.


A. INTERAKSI SOSIAL
Setiap orang bergauldengan orang lain hari demi hari. Kita berbicara dengan orang lain, bersalaman, atau bahkan bermusuhan. Semua tindakan itu berciri resiprokal (timbal balik). Tindakan seperti ini dinamakan interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial. Selanjutnya interaksi sosial juga merupakan betuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Kita baru menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial saat berdiskusi dengan teman, ditegur orang tua, dan bentuk interaksi sosial lainnya.

1. FAKTOR INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial, sebagai aksi dan reaksi yang timbal balik. Menurut Soerjono Soekanto, terdapat empat faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial.

a) Imitasi
Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.

b) Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh itu.

c) Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

d) Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain.

2.SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL
a) Kontak
Dalam sosiologi, kata kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik atau berhadapan langsung. Kontak dapat terjadi lewat perantara juga.
Di lihat dari bentuknya, kontak sosial dibedakan menjadi berikut ini.
1) Kontak Antar individu
2) Kontak antar kelompok
3) Kontak antar individu dan suatu kelompok
b) Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Komunikasi dapat di lakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat di mengertikedua pihak (komunikasi verbal).

B. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
1. Proses Asosiatif (Association Processes)
Interaksi sosial dengan proses asosiatif bersifat positif Dan mendukung seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

A. Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya.
Kerja sama juga akan bertambah erat apabila ada tindakan yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah tertanam.
Kerja sama dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut:
1) Kerja sama spontan
2) Kerja sama langsung
3) Kerja sama kontrak
4) Kerja sama tradisional
B. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi antara lain :
1) Koersi
Koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lebih lemah.
Contoh : sistem pemerintahan totalitarian.
2) Kompromi
Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian.
Contoh : Perjanjian gencatan senjata antara dua negara.
3) Arbitrasi
Arbitrasi terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri.
Contoh : Penyelesaian pertentangan antara dewan karyawan dan pengusaha dengan serikat buruh, serta Departemen Tenaga Kerja sebagai pihak ketiga.
4) Mediasi
Hampir sama dengan arbitrasi, tapi pihak ketiga hanya menengah atau juru damai. Keputusan damai hanya tergantung pihak yang bertikai.
Contoh : Mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan faksi-faksi yang berselisih di kamboja.
5) Konsiliasi
Upaya mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Contoh: panitia tetap penyelesaian masalah ketenaga kerjaan mengundang perusahan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan pemogokan.
6) Toleransi
Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi.
7) Stalemate
Stalemate terjadi ketika melompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.
Contoh: persaingan blok barat dan blok timur Eropa berhenti dengan sendirinya tanpa ada pihak yang menang dan yang kalah.
8) Ajudikasi
Ajudikasi adalah penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.
Contoh: persengketaan tanah waris keluarga yang di selesaikan di pengadilan.

C. Asimilasi
Asimilasi terjadi setelah melalui tahap kerja sama dan akomodasi. Hasil dari proses asmilasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antara individu dalam suatu kelompok atau batas antara kelompok.
D. Akulturasi
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli dan akulturasi juga merupakan hasil perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.
Contoh: kebudayaan hindu di Indonesia bertamu dengan kebudayaan Islam menhaslkan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
2. Proses Disosiatif (opposition processes)
Pengertian proses disosiatif di sebut pula proses oposisi. Oposisis di artikan cara yang bertentangan dengan seseorang atau pun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Proses Disosiatif dapat dibedakan menjadi 3 bentuk,antara lain:
A. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada 2 pihak atau lebih saling berlomba dan berebut sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Contoh: persaingan antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas.
B. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya ketidak pastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang di ungkapkan secara terbuka. Kontravensi adalah sikap menentang secara tersembunyi, agar tidak terjadi konflik secara terbuka.
C. Pertikaian
Pertikaian merupakan proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Jadi pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.


D. Konflik
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling memukul (configere). Koflik dilatar belakangi oleh perbedaan yang agak sulit di damaikan atau di temukan kesamaannya. Konflik juga merupakan kondisi wajar dalam setiap masyarakat.

C.STATUS, PERAN, DAN KELAS SOSIAL
1. Kedudukan Sosial (Status Sosial)
Kedudukan sosial adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Kedudukan sosial meliputi lingkungan pergaulan, prestasi, hak dan kewajiban.
Dilihat dari proses terjadinya, kedudukan sosial seseorang dibagi menjadi tiga :
1. Ascribed status
Adalah kedudukan sosial yang diperoleh secara otomatis melalui keturunan.

2. Achieved status
Adalah suatu kedudukan yang dicapai seseorang melalui usaha – usaha yang disengaja.

3. Assigned status
Adalah status sosial yang diberikan kepada seseorang yang berjasa telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
2. Peran Sosial
Adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Peran berasal dari pola pergaulan hidup. Peran menentukan apa yang akan diperbuat dan kesempatan apa yang diberikan masyarakat di sekitarnya. Dalam masyarakat, ada banyak individu dengan peran yang beragam. Beragamnya peran sosial tersebut membawa akibat dinamis, seperti konflik, ketegangan, kegagalan, dan kesenjangan.


A. Konflik peran
Konflik peran terjadi bila seseorang dengan kedudukan tertentu harus melaksanakan peran yang sesungguhnya tidak dia harapkan. Terjadi karena seseorang mempunyai banyak status sosial.

B. Ketegangan
Ketegangan terjadi bila seseorang mengalami kesulitan untuk melakukan peran sosial yang dimilikinya karena ketidaksesuaian antara kewajiban – kewajiban yang harus dia jalankan dengan tujuan peran sosial itu sendiri.

C. Kegagalan peran
Terjadi jika seseorang tidak sanggup menjalankan beberapa peran sekaligus karena terdapat tuntutan – tuntutan yang saling bertentangan.
D. Kesenjangan peran
Terjadi jika seseorang harus menjalankan peran yang tidak menjadi prioritas hidupnya sehingga meras tertekan / tidak cocok menjalankan peran tersebut.

3. Kelas Sosial
Kelas sosial merujuk kepada pembedaan hierarki / tingkatan antara individu – individu dalam sebuah masyarakat. Pengertian kelas sosial bisa berbeda – beda dalam tiap jaman dan masyarakat. Namun, kelas sosial secara umum sering ditentukan oleh tingkat pendapatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Berikut pendapat para sosiolog mengenai kelas sosial.
a. Soerjono Soekanto
Hampir sama dengan lapisan sosial tanpa membedakan apakah berdasarkan faktor uang, tanah, atau kekuasaan.
b. Kornblum
Hampir sama dengan kasta, hanya saja penentuannya berdasarkan kriteria ekonmi seperti pekerjaan, penghasilan, dan kemakmuran.

D. PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK, LEMBAGA DAN ORGANISASI SOSIAL

1. Kelompok dan Asosiasi
Kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Menurut Robert Bierstedt, kelompok dibedakan menjadi :
a. Kelompok statis, kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya.
b. Kelompok kemasyarakatan,kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial diantara anggotanya.
c. Kelompok sosial,kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu sama lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
d. Kelompok asosiasi,kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama.
Selain itu, menurut Robert bierstedt, berdasarkan keteraturannya terdapat bermacam – macam kelompok.
a. Kelompok sosial yang teratur
1. In-group dan out-group
Adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut.
2. Primer dan sekunder
Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal, dan langgeng. Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu, dan hubungan antara anggotanya bersifat impersonal sehingga biasanya tidak langgeng.
3. Paguyuban dan Patembayan
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek.
4. Formal group dan informal group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang- ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman.
5. Membership group dan Reference group
Membership group adalah suatu kelompok yang di dalamnya setiap orang secara fisik menjadi anggotanya. Refernce group adalah kelompok – kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
b. Kelompok sosial yang tidak teratur
1. Kerumunan adalah individu – individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan.
2. Publik adalah orang – orang yang berkumpul yang mempunyai kepentingan yang sama.



2. Lembaga
Dalam sosiologi, lembaga berarti sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang dianggap penting masyarakat. Sistem norma mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi. Lembaga sosial mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan – kebutuhan pokok manusia. Lembaga sosial mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Pedoman anggota masyarakat untuk bersikap dalam menghadapi masalah masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan masyarakat.
b. Menjaga keutuhan masyarakat.
c. Pegangan untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota masyarakat.
Menurut Gillin & Gillin, ciri – ciri umum lembaga sosial antara lain :
a. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktifitas – aktifitas masyarakat beserta hasil – hasilnya.
b. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu.
c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
d. Mempunyai alat – alat kelengkapan tertentu yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.
e. Memiliki lambang – lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut.
f. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.

3. Organisasi Sosial
Berdasarkan sifat resmi tidaknya, dikenal 2 jenis organisasi berikut.
a. Organisasi formal
Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi, serta terdapat perencanaan dan program yang dilaksanakan secara jelas. Organisasi ini terbentuk secara resmi melalui prosedur dan tahap yang jelas.
b. Organisasi infiormal
Karena sifatnya tidak rresmim, struktur organisasi ini tidak begitu jelas atau bahkan tidak ada. Begitu pula dengan perencanaan dan program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang – kadang terjadi begitu saja secara spontan. Pembentukan organisasi ini tidak perlu melalui proses panjang bahkan bisa terjadi secara spontan.

E. PERUBAHAN DAN DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL
1. Pengertian
Setiap masyarakat di mana pun pasti akan mengalami perubahan dan diinamika. Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan nilai, norma, pola perilaku, lembaga, stuktur sosial, dan lainnya.
Perubahan dinamika sosial tidak berarti kemajuan tetapi dapat pula berarti kemunduran dalam bidang kehidupan tertentu.





Interaksi sosial
dalam Dinamika kehidupan sosial

Manusia itu unik satu sama lain. Perilaku maupun tindakan masing-masing individu memiliki ciri tersendiri. Namun., Sebagai makhluk sosial, tindakan manusia seunik apapun tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosialnya. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe tindakan berikut ini.
a) Tindakan Sosial Instrumental
Tindakan ini bersifat rasional dan dipertimbangkan dengan matang.
b) Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
Orang melakukan tindakan sebab hal itu dinilai baik atau benar dan tidak terlalu diperhitungkan.
c) Tindakan Afektif
Tindakan afektif tergolong tindakan irasional sebab sebagian besar tindakan didorong oleh perasaan ataupun emosi tanpa diperhitungkan matang-matang.
d) Tindakan Sosial Tradisional
Tindakan sosial ihi dilakukan tanpa perhitungkan matang, melainkan lebih karena tang berlaku selama ini dalam masyarakat dan pada dasarnya mengulang dari yang sudah dilakukan sebelumnya.


A. INTERAKSI SOSIAL
Setiap orang bergauldengan orang lain hari demi hari. Kita berbicara dengan orang lain, bersalaman, atau bahkan bermusuhan. Semua tindakan itu berciri resiprokal (timbal balik). Tindakan seperti ini dinamakan interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial. Selanjutnya interaksi sosial juga merupakan betuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Kita baru menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial saat berdiskusi dengan teman, ditegur orang tua, dan bentuk interaksi sosial lainnya.

1. FAKTOR INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial, sebagai aksi dan reaksi yang timbal balik. Menurut Soerjono Soekanto, terdapat empat faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial.

a) Imitasi
Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.

b) Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh itu.

c) Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

d) Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain.

2.SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL
a) Kontak
Dalam sosiologi, kata kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik atau berhadapan langsung. Kontak dapat terjadi lewat perantara juga.
Di lihat dari bentuknya, kontak sosial dibedakan menjadi berikut ini.
1) Kontak Antar individu
2) Kontak antar kelompok
3) Kontak antar individu dan suatu kelompok
b) Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Komunikasi dapat di lakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat di mengertikedua pihak (komunikasi verbal).

B. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
1. Proses Asosiatif (Association Processes)
Interaksi sosial dengan proses asosiatif bersifat positif Dan mendukung seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

A. Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya.
Kerja sama juga akan bertambah erat apabila ada tindakan yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah tertanam.
Kerja sama dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut:
1) Kerja sama spontan
2) Kerja sama langsung
3) Kerja sama kontrak
4) Kerja sama tradisional
B. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi antara lain :
1) Koersi
Koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lebih lemah.
Contoh : sistem pemerintahan totalitarian.
2) Kompromi
Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian.
Contoh : Perjanjian gencatan senjata antara dua negara.
3) Arbitrasi
Arbitrasi terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri.
Contoh : Penyelesaian pertentangan antara dewan karyawan dan pengusaha dengan serikat buruh, serta Departemen Tenaga Kerja sebagai pihak ketiga.
4) Mediasi
Hampir sama dengan arbitrasi, tapi pihak ketiga hanya menengah atau juru damai. Keputusan damai hanya tergantung pihak yang bertikai.
Contoh : Mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan faksi-faksi yang berselisih di kamboja.
5) Konsiliasi
Upaya mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Contoh: panitia tetap penyelesaian masalah ketenaga kerjaan mengundang perusahan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan pemogokan.
6) Toleransi
Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi.
7) Stalemate
Stalemate terjadi ketika melompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.
Contoh: persaingan blok barat dan blok timur Eropa berhenti dengan sendirinya tanpa ada pihak yang menang dan yang kalah.
8) Ajudikasi
Ajudikasi adalah penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.
Contoh: persengketaan tanah waris keluarga yang di selesaikan di pengadilan.

C. Asimilasi
Asimilasi terjadi setelah melalui tahap kerja sama dan akomodasi. Hasil dari proses asmilasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antara individu dalam suatu kelompok atau batas antara kelompok.
D. Akulturasi
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli dan akulturasi juga merupakan hasil perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.
Contoh: kebudayaan hindu di Indonesia bertamu dengan kebudayaan Islam menhaslkan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
2. Proses Disosiatif (opposition processes)
Pengertian proses disosiatif di sebut pula proses oposisi. Oposisis di artikan cara yang bertentangan dengan seseorang atau pun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Proses Disosiatif dapat dibedakan menjadi 3 bentuk,antara lain:
A. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada 2 pihak atau lebih saling berlomba dan berebut sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Contoh: persaingan antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas.
B. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya ketidak pastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang di ungkapkan secara terbuka. Kontravensi adalah sikap menentang secara tersembunyi, agar tidak terjadi konflik secara terbuka.
C. Pertikaian
Pertikaian merupakan proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Jadi pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.


D. Konflik
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling memukul (configere). Koflik dilatar belakangi oleh perbedaan yang agak sulit di damaikan atau di temukan kesamaannya. Konflik juga merupakan kondisi wajar dalam setiap masyarakat.

C.STATUS, PERAN, DAN KELAS SOSIAL
1. Kedudukan Sosial (Status Sosial)
Kedudukan sosial adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Kedudukan sosial meliputi lingkungan pergaulan, prestasi, hak dan kewajiban.
Dilihat dari proses terjadinya, kedudukan sosial seseorang dibagi menjadi tiga :
1. Ascribed status
Adalah kedudukan sosial yang diperoleh secara otomatis melalui keturunan.

2. Achieved status
Adalah suatu kedudukan yang dicapai seseorang melalui usaha – usaha yang disengaja.

3. Assigned status
Adalah status sosial yang diberikan kepada seseorang yang berjasa telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
2. Peran Sosial
Adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Peran berasal dari pola pergaulan hidup. Peran menentukan apa yang akan diperbuat dan kesempatan apa yang diberikan masyarakat di sekitarnya. Dalam masyarakat, ada banyak individu dengan peran yang beragam. Beragamnya peran sosial tersebut membawa akibat dinamis, seperti konflik, ketegangan, kegagalan, dan kesenjangan.


A. Konflik peran
Konflik peran terjadi bila seseorang dengan kedudukan tertentu harus melaksanakan peran yang sesungguhnya tidak dia harapkan. Terjadi karena seseorang mempunyai banyak status sosial.

B. Ketegangan
Ketegangan terjadi bila seseorang mengalami kesulitan untuk melakukan peran sosial yang dimilikinya karena ketidaksesuaian antara kewajiban – kewajiban yang harus dia jalankan dengan tujuan peran sosial itu sendiri.

C. Kegagalan peran
Terjadi jika seseorang tidak sanggup menjalankan beberapa peran sekaligus karena terdapat tuntutan – tuntutan yang saling bertentangan.
D. Kesenjangan peran
Terjadi jika seseorang harus menjalankan peran yang tidak menjadi prioritas hidupnya sehingga meras tertekan / tidak cocok menjalankan peran tersebut.

3. Kelas Sosial
Kelas sosial merujuk kepada pembedaan hierarki / tingkatan antara individu – individu dalam sebuah masyarakat. Pengertian kelas sosial bisa berbeda – beda dalam tiap jaman dan masyarakat. Namun, kelas sosial secara umum sering ditentukan oleh tingkat pendapatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Berikut pendapat para sosiolog mengenai kelas sosial.
a. Soerjono Soekanto
Hampir sama dengan lapisan sosial tanpa membedakan apakah berdasarkan faktor uang, tanah, atau kekuasaan.
b. Kornblum
Hampir sama dengan kasta, hanya saja penentuannya berdasarkan kriteria ekonmi seperti pekerjaan, penghasilan, dan kemakmuran.

D. PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK, LEMBAGA DAN ORGANISASI SOSIAL

1. Kelompok dan Asosiasi
Kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Menurut Robert Bierstedt, kelompok dibedakan menjadi :
a. Kelompok statis, kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya.
b. Kelompok kemasyarakatan,kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial diantara anggotanya.
c. Kelompok sosial,kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu sama lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
d. Kelompok asosiasi,kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama.
Selain itu, menurut Robert bierstedt, berdasarkan keteraturannya terdapat bermacam – macam kelompok.
a. Kelompok sosial yang teratur
1. In-group dan out-group
Adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut.
2. Primer dan sekunder
Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal, dan langgeng. Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu, dan hubungan antara anggotanya bersifat impersonal sehingga biasanya tidak langgeng.
3. Paguyuban dan Patembayan
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek.
4. Formal group dan informal group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang- ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman.
5. Membership group dan Reference group
Membership group adalah suatu kelompok yang di dalamnya setiap orang secara fisik menjadi anggotanya. Refernce group adalah kelompok – kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
b. Kelompok sosial yang tidak teratur
1. Kerumunan adalah individu – individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan.
2. Publik adalah orang – orang yang berkumpul yang mempunyai kepentingan yang sama.



2. Lembaga
Dalam sosiologi, lembaga berarti sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang dianggap penting masyarakat. Sistem norma mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi. Lembaga sosial mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan – kebutuhan pokok manusia. Lembaga sosial mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Pedoman anggota masyarakat untuk bersikap dalam menghadapi masalah masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan masyarakat.
b. Menjaga keutuhan masyarakat.
c. Pegangan untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota masyarakat.
Menurut Gillin & Gillin, ciri – ciri umum lembaga sosial antara lain :
a. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktifitas – aktifitas masyarakat beserta hasil – hasilnya.
b. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu.
c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
d. Mempunyai alat – alat kelengkapan tertentu yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.
e. Memiliki lambang – lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut.
f. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.

3. Organisasi Sosial
Berdasarkan sifat resmi tidaknya, dikenal 2 jenis organisasi berikut.
a. Organisasi formal
Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi, serta terdapat perencanaan dan program yang dilaksanakan secara jelas. Organisasi ini terbentuk secara resmi melalui prosedur dan tahap yang jelas.
b. Organisasi infiormal
Karena sifatnya tidak rresmim, struktur organisasi ini tidak begitu jelas atau bahkan tidak ada. Begitu pula dengan perencanaan dan program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang – kadang terjadi begitu saja secara spontan. Pembentukan organisasi ini tidak perlu melalui proses panjang bahkan bisa terjadi secara spontan.

E. PERUBAHAN DAN DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL
1. Pengertian
Setiap masyarakat di mana pun pasti akan mengalami perubahan dan diinamika. Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan nilai, norma, pola perilaku, lembaga, stuktur sosial, dan lainnya.
Perubahan dinamika sosial tidak berarti kemajuan tetapi dapat pula berarti kemunduran dalam bidang kehidupan tertentu.





Selengkapnya...

The Maling Kuburans


NOVEL KOMEDI

Judul Novel : The Maling Kuburans
Pengarang : Yennie Hardiwidjaja
Tahun Terbit : 2009
Tempat Terbit : Jakarta Selatan
Tebal Buku : 142 Halaman


Yennie Hardiwidjaja lahir di pangkal pinang ,7 Maret 1976.Lulusan Desain Grafis Trisakti yang moody banget, pembosan, dan pengkhayal. Ia penggemar berat film kartun dan horror.



Novel lainnya adalah Miss Jutek, To Love, Luv You Berry Much, Malam Jumat Kliwon, Film Horor, Aku Ada Rahasia, dan Aborsi. Ia juga punya novel dalam versi mobile book yang berjudul Miss & Mister Jutek.
Novel The Maling Kuburans bertemakan komedi misteri. Novel ini menggunakan bahasa yang ringan dan menghibur sehingga lebih mudah dimengerti oleh pembaca.
Betapa terkejutnya Imen dan Niko saat mengetahui kalau bapak mereka dulu berprofesi sebagai maling kuburan. Kenapa nggak jadi maling yang lebih keren aja sih? Maling bank misalnya, apalagi, bapak-bapak mereka ternyata ninggalin utang yang cukup banyak, SEPULUH MILIAR! Untuk membayarnya, Imen dan Niko harus bekerja dengan Meneer Sony Van Debroer melanjutkan pekerjaan bapak-bapak mereka menjadi The Maling Kuburan.
Yang Meneer Sony inginkan Cuma satu,sebuah mustika sakti yang di sembunyikan bapak-bapak Imen dan Nik. Sayangnya, Imen dan Niko juga tidak tahu dimana mustika itu di sembunyikan. Sampai semuanya mengarah pada sebuah tempat, sebuah asrama putri. Tetapi, bagaimana cara agar Imen dan Niko bisa masuk ke sana? Ditambah lagi, ada banyak hantu suster ngesot yang bersarang di asrama tersebut.
Novel ini dibuat hanya untuk hiburan semata, tidak mengandung unsur edukatif.
Keunggulan novel ini yaitu yang pertama bahasa yang di gunakan adalah bahasa yang ringan sehingga mudah di mengerti oleh pembaca. Jalan ceritanya tidak rumit sehingga pesan yang ada di dalam cerita bisa langsung sampai pada pembaca. Karakter para tokoh dalam novel berbeda-beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Kelemahan novel ini yaitu ceritanya tidak mengandung unsur edukatif, karena novel ini hanya mempunyai unsure imajinatif dan bukan dari pengalaman nyata. Penulisan ceritanya tidak menggunakan B.Indonesia yang baik dan susunan kata demi katanya tidak tersusun dengan rapi.
Dalam novel ini tidak banyak terdapat gaya bahasa atau majas yang di gunakan. Bahasa yang di gunakan yaitu bahasa sehari-hari, jadi tidak ada pemilihan kata atau diksi.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari novel ini yaitu, tidak ada pesan-pesan khusus dari penulis kepada pembaca, karena novel ini di buat hanya untuk sekedar hiburan semata.




NOVEL KOMEDI

Judul Novel : The Maling Kuburans
Pengarang : Yennie Hardiwidjaja
Tahun Terbit : 2009
Tempat Terbit : Jakarta Selatan
Tebal Buku : 142 Halaman


Yennie Hardiwidjaja lahir di pangkal pinang ,7 Maret 1976.Lulusan Desain Grafis Trisakti yang moody banget, pembosan, dan pengkhayal. Ia penggemar berat film kartun dan horror.



Novel lainnya adalah Miss Jutek, To Love, Luv You Berry Much, Malam Jumat Kliwon, Film Horor, Aku Ada Rahasia, dan Aborsi. Ia juga punya novel dalam versi mobile book yang berjudul Miss & Mister Jutek.
Novel The Maling Kuburans bertemakan komedi misteri. Novel ini menggunakan bahasa yang ringan dan menghibur sehingga lebih mudah dimengerti oleh pembaca.
Betapa terkejutnya Imen dan Niko saat mengetahui kalau bapak mereka dulu berprofesi sebagai maling kuburan. Kenapa nggak jadi maling yang lebih keren aja sih? Maling bank misalnya, apalagi, bapak-bapak mereka ternyata ninggalin utang yang cukup banyak, SEPULUH MILIAR! Untuk membayarnya, Imen dan Niko harus bekerja dengan Meneer Sony Van Debroer melanjutkan pekerjaan bapak-bapak mereka menjadi The Maling Kuburan.
Yang Meneer Sony inginkan Cuma satu,sebuah mustika sakti yang di sembunyikan bapak-bapak Imen dan Nik. Sayangnya, Imen dan Niko juga tidak tahu dimana mustika itu di sembunyikan. Sampai semuanya mengarah pada sebuah tempat, sebuah asrama putri. Tetapi, bagaimana cara agar Imen dan Niko bisa masuk ke sana? Ditambah lagi, ada banyak hantu suster ngesot yang bersarang di asrama tersebut.
Novel ini dibuat hanya untuk hiburan semata, tidak mengandung unsur edukatif.
Keunggulan novel ini yaitu yang pertama bahasa yang di gunakan adalah bahasa yang ringan sehingga mudah di mengerti oleh pembaca. Jalan ceritanya tidak rumit sehingga pesan yang ada di dalam cerita bisa langsung sampai pada pembaca. Karakter para tokoh dalam novel berbeda-beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Kelemahan novel ini yaitu ceritanya tidak mengandung unsur edukatif, karena novel ini hanya mempunyai unsure imajinatif dan bukan dari pengalaman nyata. Penulisan ceritanya tidak menggunakan B.Indonesia yang baik dan susunan kata demi katanya tidak tersusun dengan rapi.
Dalam novel ini tidak banyak terdapat gaya bahasa atau majas yang di gunakan. Bahasa yang di gunakan yaitu bahasa sehari-hari, jadi tidak ada pemilihan kata atau diksi.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari novel ini yaitu, tidak ada pesan-pesan khusus dari penulis kepada pembaca, karena novel ini di buat hanya untuk sekedar hiburan semata.



Selengkapnya...

BAD IMPACTS OF FACEBOOK

BAD IMPACTS OF FACEBOOK


Assalamu Allaiikum Wr.Wb

With all respect to the honorable judges and all the audiences here, ladies and gentlemen good morning everyone.
First of all, let us thank to Allah SWT because of his blessing, mercy, and kindness we all can gather here. Shalawat and salam we say to our greatest prophet, Muhammad SAW, his family, his friends, and his followers till the end of the world. Amen.
In this chance, I would like to tell you my speech entitled “ Bad Impact Of Facebook”
Facebook, I think everyone here already known about this kind of social network service. Ladies and gentlemen, need you know that more than three millions of people round the world use Facebook. It is equal with population of US. Facebook beginning from a university and then spread over to the world. Not only kids who addicted with this kind of social network service but also granny and grandpa. Facebook become new trend in this world.



Facebook has some benefits for us, such as with Facebook we can exchange our mind with another person, exchange information easily, Facebook can be used to campaign an idea just like “SAY NO TO DRUGS”. With Facebook companies can promote their product.
Good impacts of Facebook maybe many people already known about it. But this is the most important, Facebook has other side impacts too, that is bad impacts. Unfortunately, sometime we ourselves do not realize about this side.
I will explain you the bad impacts of Using Facebook. Here they are :
1. Facebook can cause our attention and care to our family getting less because we just focus on Facebook. Research in UK show that parents less their time to their children because they just focus in Facebook, writing wall, and reply comment on Facebook.
2. Many time wasted over and not useful with activity on Facebook. We should use our time for another useful activity, such as reading a book or doing homework.
3. Our social life replaceable by Facebook. Facebook it so comfort, some people feel enough with interaction on Facebook. So, frequency meet people getting less. There are something different with the interaction using multimedia devices than face to face interaction. Chatting, laughing, and meet people face to face are irreplaceable by Facebook. Dr. Sigman, a scientist of The Institute Of Biology England said that using multimedia devices for communication with other precisely reduce the meaning of communication itself.
4. Boundary of private side and social side be bleary by Facebook. On Facebook we are free to write everything. Sometime unconsciously we write thing that we must not write to social life. Such as household problem, unrealized can be known by other people just by reading status on Facebook.
5. Deception on Facebook it is possible. Faceboook has vulnerable to used for deception purpose because we can not know people behind their account Facebook. People easily make a new account for bad purpose on Facebook,
6. Facebook can decrease our income. This happened in Australia that income of companies in Australia decrease until five millions dollar each year because the employees just focus on their Facebook, not their work.
7. Facebook can cause Murder. It happened in UK. A husband kill his wife because his wife replace “Married status” on Facebook to “Single”

Well that’s all my speech. In my conclusion bad impacts of Facebook is bigger than its benefits. In this era we are hard to do not follow the current trend, maybe if we don’t have account of facebook we can be called “countrified people”.So let us use Facebook wisely in order that we can get it’s benefit not it’s bad impacts
Wassalamu Allaikum Wr, Wb.






BAD IMPACTS OF FACEBOOK


Assalamu Allaiikum Wr.Wb

With all respect to the honorable judges and all the audiences here, ladies and gentlemen good morning everyone.
First of all, let us thank to Allah SWT because of his blessing, mercy, and kindness we all can gather here. Shalawat and salam we say to our greatest prophet, Muhammad SAW, his family, his friends, and his followers till the end of the world. Amen.
In this chance, I would like to tell you my speech entitled “ Bad Impact Of Facebook”
Facebook, I think everyone here already known about this kind of social network service. Ladies and gentlemen, need you know that more than three millions of people round the world use Facebook. It is equal with population of US. Facebook beginning from a university and then spread over to the world. Not only kids who addicted with this kind of social network service but also granny and grandpa. Facebook become new trend in this world.



Facebook has some benefits for us, such as with Facebook we can exchange our mind with another person, exchange information easily, Facebook can be used to campaign an idea just like “SAY NO TO DRUGS”. With Facebook companies can promote their product.
Good impacts of Facebook maybe many people already known about it. But this is the most important, Facebook has other side impacts too, that is bad impacts. Unfortunately, sometime we ourselves do not realize about this side.
I will explain you the bad impacts of Using Facebook. Here they are :
1. Facebook can cause our attention and care to our family getting less because we just focus on Facebook. Research in UK show that parents less their time to their children because they just focus in Facebook, writing wall, and reply comment on Facebook.
2. Many time wasted over and not useful with activity on Facebook. We should use our time for another useful activity, such as reading a book or doing homework.
3. Our social life replaceable by Facebook. Facebook it so comfort, some people feel enough with interaction on Facebook. So, frequency meet people getting less. There are something different with the interaction using multimedia devices than face to face interaction. Chatting, laughing, and meet people face to face are irreplaceable by Facebook. Dr. Sigman, a scientist of The Institute Of Biology England said that using multimedia devices for communication with other precisely reduce the meaning of communication itself.
4. Boundary of private side and social side be bleary by Facebook. On Facebook we are free to write everything. Sometime unconsciously we write thing that we must not write to social life. Such as household problem, unrealized can be known by other people just by reading status on Facebook.
5. Deception on Facebook it is possible. Faceboook has vulnerable to used for deception purpose because we can not know people behind their account Facebook. People easily make a new account for bad purpose on Facebook,
6. Facebook can decrease our income. This happened in Australia that income of companies in Australia decrease until five millions dollar each year because the employees just focus on their Facebook, not their work.
7. Facebook can cause Murder. It happened in UK. A husband kill his wife because his wife replace “Married status” on Facebook to “Single”

Well that’s all my speech. In my conclusion bad impacts of Facebook is bigger than its benefits. In this era we are hard to do not follow the current trend, maybe if we don’t have account of facebook we can be called “countrified people”.So let us use Facebook wisely in order that we can get it’s benefit not it’s bad impacts
Wassalamu Allaikum Wr, Wb.






Selengkapnya...

resensi “ The Real Face of Dajjal”


Resensi Buku

Judul Buku : “ The Real Face of Dajjal”
Pengarang : Mustafa Mahmud
Penerbit : Edelweiss
Halaman : Terdiri dari 194 halaman
Tahun terbit : Cetakan I, April 2008
Cetakan II, Juli 2008

Deskripsi Buku
Buku ini mengupas tentang sesosok makhluk Allah yang bernama Dajjal. Yang berasal dari seorang suci berhati busuk (ulama Al-Su’u). Dajjal dimuliakan dan disucikan masyarakat luas lalu tiba-tiba bermetafosis menjadi manusia durjana berwajah wali suci. Disaat dia berharap malaikat datang memberinya kabar atau ilham kepadanya, malah iblis datang menjebakknya. Iblis mengaku sebagai tuhan yang mensucikan dan membebaskan nya dari semua syariat agama, hingga bebaslah ia mengumbar segala hasrat dan nafsu dengan tetap merasa suci dan calon ahli surga. Ia turun ke masyarakat luas bak tuhan yang berkuasa penuh, apapun dapat ia perbuat berkat tongkat sakti yang dikatakan oleh iblis sebagai karomah buat Dajjal. Sebenarnya terbesit rasa ragu dihatinya namun kekuatan bujukan syaiton mengena di hati kecilnya. Sehingga dia memproklamirkan bahwa dialah utusan Tuhan untuk menyampaikan syariat baru.




Betapa terkejutnya ia, ketika mati ternyata ia diserek ke dasar neraka palng dalam. Di dalam perjalanan itu dia diharuskan untuk melewati surga. Hal ini dilakukan agar menambah rasa penyesalan dan kerugian yang besar. Dajjal bertanya “ Mengapa orang-orang yang ahli kejahatan, pemabuk, dan penzina dapat masuk surga?”. Malaikat menjawab “ bahwa ahli kejahatan juga terdapat 2 golongan, ada yang berkeras hati dan berhati lembut. Sejahat-jahatnya ahli kejahatan, Allah tetap menerima tobatnya apabila dia sungguh-sungguh. Di tengah perjalanan banyak tokoh hitam yang ia jumpai, terlebih pada saat tiba di dasar neraka terpanas ia dapati tokoh-tokoh paling kelam sepanjang sejarah.
Kelebihan Buku ini :
Buku ini baik untuk dibaca dikarenakan didalamnya terdapat cerita-cerita yang benar-benar membuat hati bergetar. Didalam buku ini penulis menceritakan tentang bagaimana terciptanya Dajjal makhluk Tuhan yang seorang suci namun karena tidak tahan bujuk rayu setan seihingga ia terjerumus.
Buku ini memberikan banyak amanat agar manusia tidak terlalu cinta kepada dunia saja, namun juga memikirkan kehidupan di akhirat kelak. Karena manusia sehebat apapun tidak mustahil untuk mendapatkan siksa api neraka bila lupa terhadap penciptanya. Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan dan buku ini memberikan suatu keinginan untuk memperbaiki diri dan kehidupan sekitarnya.

Kelemahan Buku ini :
Buku ini memiliki kelemahan yaitu terlalu gamblang dalam memberikan nama penokohan, semua nama tokoh yang digunakan merupakan nama-nama yang terkenal seperti: Hulagu Khan, Hitler, Merlyn Manroe, dllApabila terlalu menyindir bukankah akan memberikan dampak yang kurang baik bagi buku ini. Dan apabila orang yang disebutkan dalam buku ini tidak berkenan akan menambah dampak yang buruk bagi buku ini.






Resensi Buku

Judul Buku : “ The Real Face of Dajjal”
Pengarang : Mustafa Mahmud
Penerbit : Edelweiss
Halaman : Terdiri dari 194 halaman
Tahun terbit : Cetakan I, April 2008
Cetakan II, Juli 2008

Deskripsi Buku
Buku ini mengupas tentang sesosok makhluk Allah yang bernama Dajjal. Yang berasal dari seorang suci berhati busuk (ulama Al-Su’u). Dajjal dimuliakan dan disucikan masyarakat luas lalu tiba-tiba bermetafosis menjadi manusia durjana berwajah wali suci. Disaat dia berharap malaikat datang memberinya kabar atau ilham kepadanya, malah iblis datang menjebakknya. Iblis mengaku sebagai tuhan yang mensucikan dan membebaskan nya dari semua syariat agama, hingga bebaslah ia mengumbar segala hasrat dan nafsu dengan tetap merasa suci dan calon ahli surga. Ia turun ke masyarakat luas bak tuhan yang berkuasa penuh, apapun dapat ia perbuat berkat tongkat sakti yang dikatakan oleh iblis sebagai karomah buat Dajjal. Sebenarnya terbesit rasa ragu dihatinya namun kekuatan bujukan syaiton mengena di hati kecilnya. Sehingga dia memproklamirkan bahwa dialah utusan Tuhan untuk menyampaikan syariat baru.




Betapa terkejutnya ia, ketika mati ternyata ia diserek ke dasar neraka palng dalam. Di dalam perjalanan itu dia diharuskan untuk melewati surga. Hal ini dilakukan agar menambah rasa penyesalan dan kerugian yang besar. Dajjal bertanya “ Mengapa orang-orang yang ahli kejahatan, pemabuk, dan penzina dapat masuk surga?”. Malaikat menjawab “ bahwa ahli kejahatan juga terdapat 2 golongan, ada yang berkeras hati dan berhati lembut. Sejahat-jahatnya ahli kejahatan, Allah tetap menerima tobatnya apabila dia sungguh-sungguh. Di tengah perjalanan banyak tokoh hitam yang ia jumpai, terlebih pada saat tiba di dasar neraka terpanas ia dapati tokoh-tokoh paling kelam sepanjang sejarah.
Kelebihan Buku ini :
Buku ini baik untuk dibaca dikarenakan didalamnya terdapat cerita-cerita yang benar-benar membuat hati bergetar. Didalam buku ini penulis menceritakan tentang bagaimana terciptanya Dajjal makhluk Tuhan yang seorang suci namun karena tidak tahan bujuk rayu setan seihingga ia terjerumus.
Buku ini memberikan banyak amanat agar manusia tidak terlalu cinta kepada dunia saja, namun juga memikirkan kehidupan di akhirat kelak. Karena manusia sehebat apapun tidak mustahil untuk mendapatkan siksa api neraka bila lupa terhadap penciptanya. Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan dan buku ini memberikan suatu keinginan untuk memperbaiki diri dan kehidupan sekitarnya.

Kelemahan Buku ini :
Buku ini memiliki kelemahan yaitu terlalu gamblang dalam memberikan nama penokohan, semua nama tokoh yang digunakan merupakan nama-nama yang terkenal seperti: Hulagu Khan, Hitler, Merlyn Manroe, dllApabila terlalu menyindir bukankah akan memberikan dampak yang kurang baik bagi buku ini. Dan apabila orang yang disebutkan dalam buku ini tidak berkenan akan menambah dampak yang buruk bagi buku ini.





Selengkapnya...