Cari Blog Ini

The Maling Kuburans


NOVEL KOMEDI

Judul Novel : The Maling Kuburans
Pengarang : Yennie Hardiwidjaja
Tahun Terbit : 2009
Tempat Terbit : Jakarta Selatan
Tebal Buku : 142 Halaman


Yennie Hardiwidjaja lahir di pangkal pinang ,7 Maret 1976.Lulusan Desain Grafis Trisakti yang moody banget, pembosan, dan pengkhayal. Ia penggemar berat film kartun dan horror.



Novel lainnya adalah Miss Jutek, To Love, Luv You Berry Much, Malam Jumat Kliwon, Film Horor, Aku Ada Rahasia, dan Aborsi. Ia juga punya novel dalam versi mobile book yang berjudul Miss & Mister Jutek.
Novel The Maling Kuburans bertemakan komedi misteri. Novel ini menggunakan bahasa yang ringan dan menghibur sehingga lebih mudah dimengerti oleh pembaca.
Betapa terkejutnya Imen dan Niko saat mengetahui kalau bapak mereka dulu berprofesi sebagai maling kuburan. Kenapa nggak jadi maling yang lebih keren aja sih? Maling bank misalnya, apalagi, bapak-bapak mereka ternyata ninggalin utang yang cukup banyak, SEPULUH MILIAR! Untuk membayarnya, Imen dan Niko harus bekerja dengan Meneer Sony Van Debroer melanjutkan pekerjaan bapak-bapak mereka menjadi The Maling Kuburan.
Yang Meneer Sony inginkan Cuma satu,sebuah mustika sakti yang di sembunyikan bapak-bapak Imen dan Nik. Sayangnya, Imen dan Niko juga tidak tahu dimana mustika itu di sembunyikan. Sampai semuanya mengarah pada sebuah tempat, sebuah asrama putri. Tetapi, bagaimana cara agar Imen dan Niko bisa masuk ke sana? Ditambah lagi, ada banyak hantu suster ngesot yang bersarang di asrama tersebut.
Novel ini dibuat hanya untuk hiburan semata, tidak mengandung unsur edukatif.
Keunggulan novel ini yaitu yang pertama bahasa yang di gunakan adalah bahasa yang ringan sehingga mudah di mengerti oleh pembaca. Jalan ceritanya tidak rumit sehingga pesan yang ada di dalam cerita bisa langsung sampai pada pembaca. Karakter para tokoh dalam novel berbeda-beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Kelemahan novel ini yaitu ceritanya tidak mengandung unsur edukatif, karena novel ini hanya mempunyai unsure imajinatif dan bukan dari pengalaman nyata. Penulisan ceritanya tidak menggunakan B.Indonesia yang baik dan susunan kata demi katanya tidak tersusun dengan rapi.
Dalam novel ini tidak banyak terdapat gaya bahasa atau majas yang di gunakan. Bahasa yang di gunakan yaitu bahasa sehari-hari, jadi tidak ada pemilihan kata atau diksi.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari novel ini yaitu, tidak ada pesan-pesan khusus dari penulis kepada pembaca, karena novel ini di buat hanya untuk sekedar hiburan semata.




NOVEL KOMEDI

Judul Novel : The Maling Kuburans
Pengarang : Yennie Hardiwidjaja
Tahun Terbit : 2009
Tempat Terbit : Jakarta Selatan
Tebal Buku : 142 Halaman


Yennie Hardiwidjaja lahir di pangkal pinang ,7 Maret 1976.Lulusan Desain Grafis Trisakti yang moody banget, pembosan, dan pengkhayal. Ia penggemar berat film kartun dan horror.



Novel lainnya adalah Miss Jutek, To Love, Luv You Berry Much, Malam Jumat Kliwon, Film Horor, Aku Ada Rahasia, dan Aborsi. Ia juga punya novel dalam versi mobile book yang berjudul Miss & Mister Jutek.
Novel The Maling Kuburans bertemakan komedi misteri. Novel ini menggunakan bahasa yang ringan dan menghibur sehingga lebih mudah dimengerti oleh pembaca.
Betapa terkejutnya Imen dan Niko saat mengetahui kalau bapak mereka dulu berprofesi sebagai maling kuburan. Kenapa nggak jadi maling yang lebih keren aja sih? Maling bank misalnya, apalagi, bapak-bapak mereka ternyata ninggalin utang yang cukup banyak, SEPULUH MILIAR! Untuk membayarnya, Imen dan Niko harus bekerja dengan Meneer Sony Van Debroer melanjutkan pekerjaan bapak-bapak mereka menjadi The Maling Kuburan.
Yang Meneer Sony inginkan Cuma satu,sebuah mustika sakti yang di sembunyikan bapak-bapak Imen dan Nik. Sayangnya, Imen dan Niko juga tidak tahu dimana mustika itu di sembunyikan. Sampai semuanya mengarah pada sebuah tempat, sebuah asrama putri. Tetapi, bagaimana cara agar Imen dan Niko bisa masuk ke sana? Ditambah lagi, ada banyak hantu suster ngesot yang bersarang di asrama tersebut.
Novel ini dibuat hanya untuk hiburan semata, tidak mengandung unsur edukatif.
Keunggulan novel ini yaitu yang pertama bahasa yang di gunakan adalah bahasa yang ringan sehingga mudah di mengerti oleh pembaca. Jalan ceritanya tidak rumit sehingga pesan yang ada di dalam cerita bisa langsung sampai pada pembaca. Karakter para tokoh dalam novel berbeda-beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Kelemahan novel ini yaitu ceritanya tidak mengandung unsur edukatif, karena novel ini hanya mempunyai unsure imajinatif dan bukan dari pengalaman nyata. Penulisan ceritanya tidak menggunakan B.Indonesia yang baik dan susunan kata demi katanya tidak tersusun dengan rapi.
Dalam novel ini tidak banyak terdapat gaya bahasa atau majas yang di gunakan. Bahasa yang di gunakan yaitu bahasa sehari-hari, jadi tidak ada pemilihan kata atau diksi.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari novel ini yaitu, tidak ada pesan-pesan khusus dari penulis kepada pembaca, karena novel ini di buat hanya untuk sekedar hiburan semata.



0 komentar:

Posting Komentar